Detail Berita
Sulsel Dorong Investasi di Sektor Peternakan
Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan memperkuat investasi di sektor peternakan, salah satu
strateginya dengan menggandeng pemerintah Australia.
Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PM-PTSP), AM Yamin menyebut,
kerja sama itu merupakan penjajakan awal dalam menggenjot nilai investasi di
sektor pertanian.
"Kerja
sama yang dilakukan Pemprov Sulsel dan Australia diharapkan mampu memberdayakan
peternak rakyat agar bisa berkembang berskala ekonomi," kata A.M Yamin.
Sejauh
ini kata dia, nilai investasi untuk sektor peternakan di Sulsel masih relatif
kecil. Meski belum bisa menyebutkan angka pastinya, namun Yamin menyatakan
Sulsel memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan sektor peternakan.
Apalagi,
merujuk pada data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Sulsel masih
memiliki lahan tidur seluas 13.000 di Seko dan 10.000 hektare di Rampi, Luwu
Timur yang akan dimanfaatkan menjadi lahan peternakan sapi.
Rencana
Pemprov Sulsel dalam menggenjot nilai investasi di sektor peternakan mendapat
dukungan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam hal ini BPKM turut
mempromosikan sejumlah investasi di sektor peternakan yang dimiliki Sulsel
kepada Konsulat Jenderal Australia untuk Indonesia.
"Untuk
investasi di sektor peternakan sebenarnya Sulsel masih sangat baru. Karenanya
kami masih melakukan pendampingan," ungkap Deputi Kerjasama Penanaman
Modal BKPM Wisnu Wijaya Soedibjo di Makassar.
Meski
secara resmi kerja sama dilakukan langsung oleh Pemprov Sulsel kepada Konjen
Australia, namun BKPM juga ingin berperan dalam memfasilitasi keinginan
Gubernur Sulsel, Prof. H.M. Nurdin Abdullah dalam mewujudkan visinya menjadikan
Sulsel sebagai lumbung ternak sapi di Indonesia.
Wisnu
menjelaskan, untuk mengoptimalkan penanaman modal di sektor peternakan
diperlukan keterlibatan akademisi dan generasi muda untuk mengeluarkan solusi
kreatif atas permasalahan yang dihadapi pada sektor tersebut. Dengan begitu,
otomatis banyak orang yang akan tertarik untuk menanamkan modalnya di sektor
peternakan.
Secara
nasional BKPM mencatat, nilai investasi di sektor peternakan dari tahun ke
tahun hanya meningkat sekitar 1% atau sekitar $1 miliar. Sementara untuk demand
atau permintaan konsumen terus mengalami peningkatan hingga 4%. Jadi rerata
pertumbuhan investasi sektor peternakan di Indonesia hanya sekitar Rp100 miliar
per tahun.
"Kita
punya potensi yang besar di sektor peternakan, tapi tidak dibarengi dengan SDM
yang memadai. Olehnya itu sebagai langkah awal, Konjen Australia membawa para
tenaga ahli sebagai delegasi untuk melakukan riset terlebih dahulu," jelas
Wisnu.
Konjen
Australia, Richard Mathews menambahkan, untuk mengawali kerja sama dengan
Pemprov Sulsel, pihaknya telah siap dengan membawa 20 delegasi dari Australia
untuk melakukan riset di sektor peternakan Sulsel.
Recent Post
Asrul Sani Menerima Penghargaa...
26 November 2025
FGD Implementasi PP 28 tahun 2...
12 November 2025
HADIRI EVALUASI SAKIP, KEPALA ...
23 Oktober 2025
Rapat SPAM Mamminasata...
22 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
21 Oktober 2025
Gubernur Andi Sudirman Sulaima...
21 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami