Profil Kabupaten Luwu
Profil Kabupaten Luwu
GEOGRAFI DAN IKLIM
Letak wilayah Kabupaten Luwu berada pada 2034’45’ - 3030’30’ Lintang Selatan dan 120021’15’ - 121043’110’ Bujur Timur dari Kutub Utara dengan patokan posisi Provinsi Sulawesi Selatan, dengan demikian posisi Kabupaten Luwu berada pada bagian utara dan timur Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak sekitar 400 km dari Kota Makassar.
Kabupaten Luwu dibatasi oleh Kabupaten Luwu Utara dan Kota Palopo di sebelah utara, Teluk Bone di sebelah timur, Kota Palopo dan Kabupaten Wajo di sebelah selatan, dan Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Enrekang di sebelah barat.
Daerah Kabupaten Luwu terbagi dua wilayah sebagai akibat dari pemekaran Kota Palopo, yaitu wilayah Kabupaten Luwu bagian selatan yang terletak sebelah selatan Kota Palopo dan wilayah yang terletak di sebelah utara Kota Palopo. Karena kondisi daerah yang demikian maka dibentuklah sebuah Badan Pengelola yang disebut Badan Pengelola Pembangunan Walmas (BPP Walmas) yang aktif hingga tahun 2008. Hal ini pula yang mengakibatkan Kota Palopo menjadi bagian dari batas di sebelah utara dan sebelah selatan.
Di sebelah Timur wilayah Kabupaten Luwu dibatasi dengan Teluk Bone, adapun kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone adalah Kecamatan Larompong, Larompong Selatan, Suli, Belopa, Kamanre, Belopa Utara, Ponrang, Ponrang Selatan, dan Bua. Dari sembilan kecamatan yang berbatasan dengan Teluk Bone tersebut terdapat sebanyak 37 desa/kelurahan yang diklasifikasikan sebagai daerah pantai, selebihnya sebanyak 190 desa/kelurahan adalah desa/kelurahan bukan pantai.
Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Rata-rata curah hujan selama tahun 2012 berkisar 203,14 mm per bulan.
PEMERINTAHAN
Pemerintah Kabupaten Luwu menaungi 22 kecamatan, 16 kecamatan berada di sebelah selatan wilayah Kota Palopo, sisanya 6 kecamatan berada di sebelah utara Kota Palopo, yang terbagi habis menjadi 227 desa/kelurahan.
Dari 227 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Luwu 15 diantaranya terdapat di Kecamatan Bua, sementara di Kecamatan Walenrang Barat hanya terdapat 6 desa/kelurahan, dan selebihnya tersebar di 20 Kecamatan lainnya dengan jumlah rata-rata 8-13 desa/kelurahan per kecamatan.
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kabupaten Luwu tahun 2015 adalah sebesar 350.218 jiwa, terdiri dari 172.092 jiwa laki-laki dan 178.126 jiwa perempuan.
Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2014 – 2015 mengalami peningkatan sebesar 0,90 persen, dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya sebesar 347.096 jiwa terdiri dari 170701 jiwa laki-laki dan 176.395 jiwa penduduk perempuan.
Jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Luwu. Tahun 2015, jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Bua yaitu sebesar 9,83 persen dan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Latimojong sekitar 1,58 persen penduduk. Sementara jika dilihat dari kepadatan penduduk per km2, Kecamatan Lamasi merupakan daerah terpadat yaitu 489,74 penduduk per kilometer persegi (km2) dengan luas wilayah hanya 1,41 persen dari luas Kabupaten Luwu, sementara yang paling rendah kepadatannya terdapat di Kecamatan Latimojong yaitu hanya 11,86 penduduk per kilometer persegi (km2) dengan luas wilayah 15,59 persen dari luas Kabupaten Luwu.
KETENAGAKERJAAN
Pertumbuhan tenaga kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Meski demikian jumlah penduduk yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Hal ini dikarenakan sering terjadinya mismatch dalam pasar kerja. Pada tahun 2015, dari total Angkatan Kerja sebesar 142.839 jiwa, sekitar 92,14 persen dari mereka telah bekerja.
Di sisi lain, dapat pula dianalisa bagian angkatan kerja yang masih mencari pekerjaan atau disebut pengangguran terbuka. Pada keadaaan tahun 2015, jumlah penganggguran terbuka di Kabupaten Luwu mencapai 11.224 jiwa.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, dari 131.615 penduduk yang bekerja, sekitar 65,71 persen dari mereka bekerja di sektor pertanian, sedangkan sektor lainnya yang cukup berperan dalam penyerapan tenaga kerja diantaranya adalah sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan dan hotel (13,80 persen), sektor jasa kemasyarakatan (8,37 persen), sisanya berada pada sektor lainnya dan sektor industri pengolahan yang masing-masing 7,51 persen dan 4,61 persen.
Untuk informasi lebih detail, silahkan download file pada link Download 1 untuk Bahasa Indonesia dan Download 2 untuk Bahasa inggris pada bagian atas.
Website
Official Website
01Documents
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Investasi di Kabupaten Bantaeng ?
Hubungi Kami