Profil Kabupaten Enrekang
Profil Kabupaten Enrekang
GEOGRAFI DAN IKLIM
Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3014’36’’ – 3050’0’’ Lintang Selatan dan antara 119040’53’’ – 12006’33’’ Bujur Timur. Sedangkan ketinggiannya bervariasi antara 47 meter sampai 3.329 meter di atas permukaan laut. Batas wilayah Kabupaten Enrekang adalah Sebelah Utara : Kabupaten Tana Toraja, Sebelah Timur : Kabupaten Luwu, Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap, Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang
Luas wilayah kabupaten ini adalah 1.786,01 km2 atau sebesar 2,83 persen dari luas Propinsi Sulawesi Selatan. Wilayah ini terbagi menjadi 12 kecamatan dan secara keseluruhan terbagi lagi dalam satuan wilayah yang lebih kecil yaitu terdiri dari 129 wilayah desa/kelurahan. Luas masing-masing kecamatan yaitu Maiwa (392,87 Km2), Bungin (236.84 Km2), Enrekang (291.19 Km2, Cendana (91.01 Km2), Baraka (159.15 Km2, Buntu Batu (126.65 Km2), Anggeraja (125.34 Km2), Malua (40.36 Km2), Alla (34.66 Km2), Curio (178.51 Km2), Masalle (68.35 Km2), and Baroko (41.08 Km2).
PEMERINTAHAN
Kabupaten Enrekang terdiri dari 12 Kecamatan dengan 129 desa dan kelurahan. Jumlah Kelurahan dan Desa berdasarkan kecamatan diantaranya yaitu :
1. Maiwa terdiri 22 Kelurahan dan Desa
2. Bungin terdiri 6 Desa
3. Enrekang terdiri 18 Kelurahan dan Desa
4. Cendana terdiri 8 Desa
5. Baraka terdiri 15 Kelurahan dan Desa
6. Buntu Batu terdiri 8 Desa
7. Anggeraja terdiri 15 Kelurahan dan Desa
8. Malua terdiri 8 Desa
9. Alla terdiri 8 Kelurahan dan Desa
10. Curio terdiri 11 Desa
11. Masalle terdiri 6 Desa
12. Baroko terdiri 5 Desa
KEPENDUDUKAN
Penduduk Kabupaten Enrekang berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2020 sebanyak 225.172 jiwa yang terdiri atas 114.627 jiwa penduduk laki-laki dan 110.545 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk tahun 2020, penduduk kabupaten Enrekang mengalami pertumbuhan selama sepuluh tahun sebesar 18,36 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2020 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 104,09.
Kepadatan
penduduk di Kabupaten Enrekang tahun 2020 mencapai 126,08 jiwa/km2. Kepadatan
Penduduk di 12 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi
terletak di kecamatan Alla dengan kepadatan sebesar 695,79 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Bungin sebesar 23,26 jiwa/Km2. Jumlah pencari kerja terdaftar di Kab
Enrekang pada tahun 2020 tercatat 354 pekerja.
KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Sakernas 2015, jumlah penduduk Kabubaten Enrekang yang berumur 15 tahun keatas yang bekerja sebanyak 89.616 orang, yang terdiri dari 54.424 laki-laki dan 35.192 perempuan. Sebagian besar penduduk yang bekerja berada pada usia 25-44 tahun.
Penduduk di Kabupaten Enrekang sebagian besar bekerja di bidang pertanian yaitu sebesar 66,48 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sebagian besar penduduk yang bekerja tersebut bekerja selama lebih dari 35 jam selama seminggu.
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI KABUPATEN ENREKANG
Sektor Pariwisata
Tahun 2017 sebesar 68.887 wisatawan domestic mengunjungi
kabupaten Enrekang, sedangkan jumlah wisatawan asing pada tahun 2017 sebesar 603
adapun terdapat beberapa tempat kunjungan wisata andalan sekarang ini yang ada
di kabupaten enrekang, diantaranya adalah, air terjun, permandian alam dan
kolam renang lewaja di kecamatan enrekang, upacara adat kaluppini, saddang boat
kec. Cendana, agro wisata buntu macca, kawasan panorama alam Gunung Nona di
Desa Bambakuang, benteng pertahanan (lo’ko Nippon) desa mendatte, agro wisata
dante pine, kuburan batu mandu kel.Tanete, Kuburan Tua Makan Tandijalling di
kel. Tanete, Stalaktit, Stalakmit lo’ko Bu Bau Desa kadingeh, Desa Bebas Rokok
Desa Bone-Bone, Wisata Alam Pegunungan Latimojong di Desa Latimojong, Panorama
Alam/ Eko wisata desa Salukanan, Agro
wisata perkebunan kopi Kec. Baroko, serta Beberapa objek wisata lainnya
dibeberapa lokasi yang tersebar di 12 kecamatan namun belum benar-benar
terpublikasi dan terkelola dengan baik.
Peluang Investasi :
Ø Revitalisasi dan kerjasama pengelolaan air terjun, permandian alam
dan kolam renang lewaja.
Ø Pengembangan dan pengelolaan kawasan wisata alam gunung nona bamba
puang terintegrasi dengan objek wisata buntu macca dan dante pine.
Ø Revitalisasi dan kerjasama pengelolaan objek wisata lo’ko bu Bau.
Ø Pengelolaan dan pembangunan sarana/ fasilitasi pendukung kawasan
bebas rokok desa bone-bone.
Ø Pengelolaan dan pengembangan kawasan wisata terpadu pegunungan
latimojong.
Ø Pembangunan saran/ fasilitasi pendukung serta pengelolaa panorama
alam dan eko wisata salukanan Kanan.
Sektor Pertanian
Tanaman pangan
Tanaman pangan merupakan sumber karbohidrat utama
sebagai makanaan pokok di kabupaten enrekang.produksi padi yang pada tahun 2016
paling besar adalah kecamatan Curio sebanyak 10.112,96 ton. Selain padi,
komoditi terbanyak dihasilkan adalah jagung. Kecamatan enrekang menghasilkan
jagung terbayak pada tahun 2017 dengan total produksi 41.702,12 ton.bidang ini
diharapkan akakn menjadi salah satu penggerak dan penopang perekonomian
masyarakat dengan kegiatan utamanya diprioritaskan pada peningkatan ketahanan
pangan dan agribisnis pada komoditas unggulan daerah yang dapat menciptakan
peluang investasi.
Jenis tanaman pangan yang banyak dikembangakan adalah
padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, dan kacang hijau.
Pada tahun 2011, luas panen dan produksi tanaman pangan seperti tercantum
dibawah ini,
Padi sawah luas panen 515 ha sebanyak 60.800,37 ton,
Padi lading luas panen 24 ha sebanyak 65 ton, Jagung luas panen 19.123,70 ha sebanyak 104.913,62 ton, Ubi kayu luas panen
161 ha sebanyak 1.937,00 ton, ubi jalar luas panen 217 ha sebanyak 1.882,00
ton, Kedelai luas panen 17 ha sebanyak 17,70 ton, kacang tanah luas panen 248
ha sebanyak 359,64 ton dan Kacang hijau luas panen 10 ha sebanyak 11,20 ton.
Kabupaten enrekang juga merupakan sentra penghasil
padi local aromatic dan salah satu jenis beras yang diproduksi di kabupaten
enrekang adalah beras ketan Pulu mandoti. Beras ketan terunik dan termahal ini
sudah terkenal di Indonesia dan hanya bisa didapatkan di ketinggian 700 dpl
tepatnya di desa salukanan kecamtan Baraka kabupaten enrekang. Dengan khas
aroma yang wangi saat d masak memuat jenis beras ini sangat digemari.
Peluang Investasi Tanaman Pangan
Ø Pengembangan lahan persawahan melalui percetakan sawah baru pada
wilayah kecamatan yang memiliki produktifitas tinggi seperti Kec. Curio,
Bungin, Baraka, Cendana, Enrekang.
Ø Peningkatan produktifitas tanaman padi pada wilayah kecamtan yang
masih rendah produktifitasnya seperti Kec. Maiwa, Anggeraja dan Malua.
Ø Penggandaan mesin dan peralatan pengelolahan padi dan jagung di
kecamatan yang memiliki potensial persawahan dan tanaman jagung seperti Kec.
Enrekang, Maiwa, Cendana, Baraka, anggeraja dan Curio.
Ø Penggandaan guddang, lantai jemur dan mesin pengering padi dan
jagung di kecamatan potensial tanaman padi dan memiliki produktifitas jagung
yang tinggi seperti kec. Enrekang, maiwa, cendana, Baraka, anggeraja, malua,
Curio dan Buntu batu.
Ø Usaha dagang pengemasan dan pemasaran jagung kuning.
Ø Industri kecil pembuatan tepung tapioka.
Ø Pengembangan dan pemasaran usaha tanaman pangan organic.
Hortikultura
Dataran tinggi di kecamatan Baraka, Anggeraja, Alla, baroko, dan masalle. Utamanya bawang merah
adalah merupakan produk utama dari kabupaten Enrekang. Produksi bawang merah
terbesar pada tahun 2017 di kecamatan anggeraja yaitu sekitar 873.300 ton.
Adapun jenis komoditi, luas panen dan jumlah produksi tanaman holtikultura ini
dapat dilhat dibawah
Bawang merah luas panen 10.245 ha sebanyak 1.116,123
ton, Cabai Rawit luas panen 63 ha sebanyak 73.568 ton, Kentang luas panen 51 ha
sebanyak 3.869 ton, Kubis luas panen 1.297 ha sebanyak 451.224 ton, Petsai luas
panen 148 ha sebanyak 16.868 ton, Tomat luas panen 1.398 ha sebanyak 427.850
ton, Bawang Daun luas panen 547 ha sebanyak 53.420 ton, Wortel luas panen 367
ha sebanyak 60.464 ton, Buncis luas panen 190 ha sebanyak 41.245 ton, Cabai
Besar 700 ha sebanyak 65.973 ton, kacang merah 226 ha sebanyak 11.327 ton, Labu
luas panen 122 ha sebanyak 94.294 ton, dan lainnya 1.398 ha sebanyak 5.767 ton.
Peluang investasi tanaman holtikultura:
Ø Pengolahan industri menengah kripik bawang merah pada wilayah sentra
produksi seperti kec. Anggeraja dan
Baraka.
Ø Pengembangan budidaya dan pemasaran tanaman holtikultura organik di
wilayah kecamatan potensial.
Ø Usaha penyedia sarana produksi pertania.
Ø Pengelolaan usaha mikro dan kecil industri pengolahan tanaman
holtikultura seperti cabai rawit, tomat, kentang, wortel dan lainnya di wilayah
kecamatan dataran tinggi.
Buah-Buahan
Mangga sebanyak 41. 340 ton, durian sebanyak 14.792 ton, jeruk sebanyak 2. 157 ton, pisang sebanyak 102. 098 ton, papaya sebanyak 68.344 ton, rambutan sebanyak 26. 191 ton, langasat sebanyak 4. 299 ton, alfukat sebanyak 7. 926 ton, salak sebanyak 84.020 ton, sukun sebanyak 3.270 ton, nangka sebanyak 68.344 ton, lainnya sebanyak 2.458.
peluang investasi tanaman buah-buahan :
Ø Pengelolaan dan pengemasan industri kecil dan menengah hasil
produksi tanaman buah buahan seperti pisang di kec. Curio, malua, buntu batu,
anggeraja. Mangga di kec. Enrekang, anggeraja, cendana. Papaya di kec.
Anggeraja, malua, cendana. Salak di kec. Alla, anggeraja, buntu batu, bungin,
curio, Baraka. Nangka di kec. Malua, bungin, buntu batu, anggeraja, curio,
baroko.
Ø Pengembangan jenis dan rasa produksi tanaman buah durian di kec.
Buntu batu, bungin,curio. Langsat di kec. Bungin, enrekang, Baraka. Rambutan di
kec. Maiwa, malua, bungin, Baraka ,cendana.
Ø Pemasaran hasil tanaman buah-buahan.
Ø Pengembangan jenis tanaman lainnya seperti buah naga dikecematan
maiwa.
Tanaman perkebunan
Luas tanaman perkebunanyang ada di kab. Enrekang
sekitar 349.850 Ha, adapun jenis jumlah produksi tanaman perkebunan yang ada
dapat di lihat pada table berikut ini :
Aren luas panen 730 produksi 4,9 ton, Kelapa luas
panen 8.070 produksi 4,9 ton, Kelapa sawit luas panen 2.000 produksi 0,7 ton,
kopi luas panen 128.980 produksi 2.542,5 ton, Lada luas panen 46.850 produksi
1.056,1 ton, Kakao luas panen 87.100 produksi 2.010,2 ton, Cengkeh luas panen
36.690 produksi 631,0 ton, Pala luas panen 11.360 produksi 5 ton, Kemiri luas
panen 23.740 produksi 40,2 ton, Vanila luas panen 90 produksi 0 ton, jambu mete
luas panen 3.070 produksi 0,6 ton, Kayu
manis luas panen 140 produksi 8,4 ton, kapok luas panen 1.030 produksi 63,1.
Jika melihat table di atas, kopi adalah tumbuhan
utama tanaman perkebunan di kabupaten enrekang yang banyak terdapat di kec.
Buntu batu, bungin dan Baraka. Kopi yang paling terkenal dari kabupaten
enrekang adalah kopi bone-bone. Pada tahun 2017, kemudian produksi kopi
terbesar di kecematan buntu batu yaitu sekitar 2.394,5 ton dan kecematan bungin
yaitu sekitar 1.461,6 ton dan selanjutnya adalah Baraka sekitar 1.153,8.
Peluang investasi
Kegiatan investasi yang dapat dilakukan diantarannya:
Ø Pengolahan dan pengemasan berbagai produk kopi arabika dan robusta
untuk pasar lokal, pasar akomodasi wisata atau pasar eksport
Ø Intensifikasi tanaman kakao pada daerah-daerah yang masih rendah
produktifitasnya.
Ø Pengolahan biji kakao pada daerah yang memiliki produktifitas tinggi
Ø Perdagangan pasar internasional komoditas cengkeh dan kopi.
Ø Penciptaan usaha industri gula semut
Peternakan
Populasi ternak besar yang ada di kab. Enrekang tahun
2016 sampai tahun 2017 mengalami perkembangan serta dimana wilayah kecamatan
potensial pengembangannya dapat dilihat pada table dibawah ini.
Sapi perah 2016 1.323, 2017 1.530. wilayah potensial
cendana sebesar 715, anggeraja, enrekang.
Sapi potong 2016 47.589, 2017 48.645. wilayah potensial enrekang sebesar
14.229, maiwa, cendana. Kerbau 2016 3.730, 2017 3.744. wilayah potensial curio
sebesar 891, Baraka, malua. Kambing 2016 51.843, 2017 55.906. wilayah potensial
alla sebesar 11.140, curio, baraka.
Kabupaten enrekang memiliki populasi ternak kambing
yang lebih besar dibandingkan sapi,yaitu 55.906 pada tahun 2017. Populasi
ternak terbesar berada di kecamatan enrekang, yaitu sapi potong sebesar 14.229.
berikutnya, kecamatan maiwa memiliki sapi potong sebesar 11.033. populasi
kambing terkonsentrasi dikecamatan alla yaitu sebesar 11.140.
populasi
ternak unggas terbesar berada di kec. Maiwa. Ternak unggas terbanyak yang
dikelola oleh masyarakat usaha ayam petelur sebanyak 1.022.500 pada tahun 2017
dan wilayah potensial pengembangannya yakni di kec. Maiwa. Dari produksi ayam
petelur yang ada ini belum bisa memenuhi semua kebutuhan telur masyarakat kab.
Enrekang, dan masih harus didatangkan dari kabupaten sidrap dan pinrang,
sehingga peluang investasi usaha ternak unggas ayam petelur masih cukup prospek
dikelola di kab. Enrekang. Kemudian populasi unggas seperti ayam dan itik pada
tahun 2016 sampai tahun serta dimana wilayah kecematan potensial
pengembangannya dapat dilihat pada table berikut:
ayam kampung
339.985 tahun 2016 302.855 tahun 2017 maiwa sebesar 82.320
enrekang,malua ayam pedaging 110.058 tahun 2016 225.400 tahun 2017 maiwa
sebesar 233,139 dan enrekang ayam petelur 1.069.323 tahun 2016 1.022.500 tahun
2017 maiwa sebesar 941. 826 dan cendana.
Itik (manila) 6.136 tahun 2016 6.507 tahun 2017 maiwa sebesar 3.235,
curio, malua
Peluang investasi:
Peningkatan populasi ternak sapi perah untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku pembuatan dangke makanan khas masyarakat kab. Enrekang.
Pengembangan dan budi daya ternak sapid an kambing dengan didukung oleh
kesiapan pakan yang cukup banyak diwilayah kecamatan lainnya yang masih rendah
populasinya.
Perikanan
Mengingat kab. Enrekang sehingga potensi perikanan
yang dimiliki yakni perikanan darat melalui budi daya dan penangkaran diperaran
umum dengan luas area sekitar 1.794,10. Kemudian jenis ikan yang paling banyak
dipeliharan oleh masyarakat yakni ikan nila, mas, lele, dan patin, sedangkan
ikan pati, tawes dan bawel masih sangat sedikit di pelihara. Adapun luas area,
produksi dan wilayah kecamatan potensial pengelolaan usaha bidang perikanan ini
dapat dilihat pada table berikut:
Kecamatan maiwa luas area 671,67 jumlah produksi
225,38. Kecamatan malua 190,84 jumlah produksi 125,70. Kecamatan enrekang luas
area 167,4 jumlah produksi 67, 29. Kecamatan alla luas area 164,23 jumlah
produksi 64,30. Kecamatan cendana luas area 125,32 jumlah produksi 96,48.
Kecamatan curio luas area 110,22 jumlah produksi 82,50.
Berbagai peluang investasi sector usaha perikanan di
kab. Enrekang yakni:
Ø Budi daya ikan mas, nila, lele, patin dan bawel dengan pola intensif
pada wilayah kecamatan yang potensial.
Ø Pengembangan sistem pemasaran ikan rantai dingin.
Ø Pengadaan industry pabrik es balok dan gudang pending (cold storage)
Industri
Jenis
industri yang ada dikabupaten enrekang seluruhnya merupakan industry mikro,
kecil dan menengah, industry dikabupaten enrekang cukup menggembirakan dengan
bertambahnya jumlah industri yang beroperasi menghasilkan produk. Periode tahun
2015 hingga 2017 tumbuh sebesar 9,84 persen mengalami peningkatan sebanyak 3689
unit, hal ini menunjukkan pertumbuhan industri di kabupaten enrekang memiliki
trend yang positif. Kontribusi terhadap PDRB juga mengalami peningkatan
sebanyak 3689 unit, hal ini menunjukan pertumbuhan industri di kabupaten
enrekang memiliki trend yang positif. Kontribusi terhadap PDRB juga mengalami
peningkatan yang berindikasi performa perekonomian kabupaten enrekang.
Adapun jenis industri, jumlah
perusahaan, nilai investasi, nilai produksi dan nilai bahan baku dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
Makanan,
minuman jumlah perusahaan 2.201 nilai investas i 10.702.976 nilai produksi 102.235.685 nilai bahan baku 22.972.008 tekstil,
bahan jadi dari kulit jumlah perusahaan 839 nilai investasi 3.689.900 nilai produksi
11.142.450 nilai bahan baku 3.495.881 barang dari kayu dan hasil hutan jumlah
perusahaan 218 nilai investasi 5.515.715 nilai produksi 15.553.327 nilai bahan
baku 3.284.671 logam dasar besi dan baja jumlah perusahaan 135 nilai investasi 5.990.794 nilai produksi 7.313.394 nilai
bahan baku 3.136.663 alat angkut mesin dan peralatan jumlah perusahaan 176 nilai
investasi 3.456.511 nilai produksi 7.304.050 nilai bahan baku 3.109.196
Peluang
investasi :
Ø Pembukaan usaha makanan dan minuman untuk skala usaha menengah dan
besar.
Ø Penciptaan usaha pengelolahan pupuk organic cair maupun padat untuk
memenuhi kebutuhan petani akan pupuk organik.
Ø Pengadaan peralatan mesin pengelolaan barang galian bukan logam.
Ø Pengadaan mesin cetak untuk skala usaha menengah.
Ø Industry skala kecil dan menengah pengolahan komoditi unggulan
daerah.
Untuk data lebih lengkap, silahkan download file pada link Download 1 untuk Bahasa Indonesia dan Download 2 untuk Bahasa Inggris pada bagian atas.
Website
Official Website
01Documents
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Investasi di Kabupaten Bantaeng ?
Hubungi Kami