Perekonomian
Perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan
Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian adalah susunan elemen-elemen yang ada dalam suatu negara yang berfungsi untuk mengatur rumah tangga suatu negara yang mana didalamnya terdiri dari : sistem perekonomian, rumah tangga, perusahaan, pemerintah, pasar input dan pasar output.
PDRB Daerah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Realisasi Ekspor
Realisasi Ekspor
Detail Perekonomian Sulawesi Selatan
Struktur Ekonomi Sulawesi Selatan
PDRB Sulawesi Selatan
Kondisi Wilayah Sulawesi Selatan
Secara
geografis posisi Provinsi Sulawesi Selatan terletak antara 116° 48’ - 122°36’
Bujur Timur dan 0° 12’ - 8° Lintang Selatan, yang berbatasan dengan Provinsi
Sulawesi Barat di sebelah utara, Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara di
sebelah timur. Batas Sebelah Barat dan Selatan masing-masing adalah Selat
Makassar dan Laut Flores (tabel – 2) . Berdasarkan pengamatan pada tiga Stasiun
Klimatologi (Maros, Hasanuddin dan Maritim Paotere) bahwa selama tahun 2013
rata-rata suhu udara 27.3°C di Kota Makassar dan sekitarnya tidak menunjukkan
perbedaan yang nyata. Suhu udara maksiumum di Stasiun Klimatologi Hasanuddin
32.6°C.
Kondisi Jalan Sulawesi Selatan
Panjang
jalan nasional di Sulsel mencapai 1.745,92 kilometer alias KM. Berdasarkan
jenis pengerasan, aspal 1.593,4 KM dan rigid 152,5 KM. Alokasi
penanganan pada 2018 dengan anggaran Rp1.054.759.973 meliputi pembagian
preservasi jalan 51,17%, pembangunan 26,33%, jembatan 7,56% dan non-fisik
14,94%.
Bandara Udara di Sulawesi Selatan
BANDARA UDARA SULAWESI SELATAN Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, sebelumnya bernama Bandar Udara Internasional Hasanuddin, adalah bandar udara yang terletak 30 km dari Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.
Kelistrikan di Sulawesi Selatan
Kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Watangpulu Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) telah mengubah segalanya. Sulsel yang sebelumnya gelap di sebagian wilayah, kini semua sudah terang benderang. PLTB Sidrap yang memproduksi listrik 75 megawatt itu menambah stok dan kapasitas daya yang tersedia di PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar).
POTENSI
ENERGI DI SULAWESI SELATAN
No |
Potensi Pembangkit
listrik |
Potensi
pada Kab./Kota |
Termanfaatkan |
Potensi
Keseluruhan |
1 |
PLTA |
Pinrang 443 MW, Tana Toraja 360 MW, Enerekang 656
MW, Maros 17,3 MW, Gowa 20 MW, Luwu 240,8 MW, Sidrap 494,1 MW, Soppeng 227,4
MW, Jeneponto 13,2 MW, Luwu Timur 475
MW |
1.836 MW |
2.946,8 MW |
2 |
PLTB |
Sidrap75 MWe, Jeneponto 60 MWe, Selayar 2x100 kWe,
Pangkep 5x1 kWe, Pare-Pare, Barru, Takalar, Bulukumba |
1.35,3 MWe |
4193 MWe |
3 |
PLTS |
Kepulauan Selayar 750 kWp, Luwu Timur 80 kWp,
Pangkep 1.505 kWp, sinjai 388 kWp, Takalar 260 kWp. |
4,3 MWp |
7588 MWp |
4 |
PLT Sampah |
Makassar, Gowa, dan Pare Pare |
- |
959,4 MW
|
5 |
PLTMH |
Tana Toraja, Toraja Utara, Enrekang, Pinrang, Maros,
Pangkep, Gowa, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Sidrap, Soppeng, Bone, Takalar,
Jeneponto, Sinjai. |
79,70 MW |
7.622,9 MW |
6 |
PLTG |
Wajo, Bone, Enrekang, Tana Toraja, Makassar |
180 MW |
800 MW |
Sumber : Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Sulsel (RUED-P Sulsel) 2015-2050.
Kawasan Industri
Kementerian perindustrian (kemenperin) mendorong perluasan
kawasan industri makassar (kima) di sulawesi selatan hingga 1.000 hektare.
Total area kima seluas 270,84 hektare yang telah terjual
mencapai 237,39 hektare sehingga sisa sekitar 33,45 hektare.