
Detail Berita

Percepat Investasi, DPMPTSP-HIPMI Gagas Pola Kemitraan Usaha Daerah
MAKASSAR -- Pengembangan pola kemitraan usaha daerah merupakan isu strategis nasional dalam agenda peningkatan iklim investasi di Indonesia. Kemitraan disebut sebagai strategi pemberdayaan usaha mikro dan upaya optimalisasi potensi sumberdaya lokal di daerah.
Hal ini mengemuka dalam Coffee Morning bertema "menggagas pola kemitraan dan kerjasama untuk meningkatkan iklim investasi di Sulawesi Selatan" yang digelar HIPMI Provinsi Sulsel di Cafe CCR Toddopuli Makassar, Selasa (7 September 2021).
Diskusi yang dikemas santai ini menjajaki peran kemitraan usaha khususnya kepada pengusaha-pengusaha muda di Sulsel. Hadir sebagai narasumber, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Sulsel, Dr Jayadi Nas, Deputi perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Fadjar Majardi dan Ketua BPD HIPMI Sulsel Andi Rahmat Manggabarani.
Jayadi menyebut pertemuan ini merupakan awal yang baik untuk menggairahkan semangat pengusaha muda. Pola kemitraan dicontohkan dalam pelaksanaan forum percepatan, investasi, perdagangan, dan pariwisata sulsel (PINISI SULTAN).
Kegiatan hasil kerjasama Pemprov Sulsel dan Bank Indonesia ini berperan menjaring proyek investasi strategis clean and clear dan ready to offer. Kerjasama lainnya adalah kemitraan yang terbentuk antara pelaku PMA/PMDN dan pelaku UMKM. Singkat kata kemitraan menurutnya adalah berbagi kehidupan.
"Bagaimana kemudian investor-investor besar bisa menggunakan jasa pelaku usaha mikro di daerah. Misalnya dalam hal menyerap tenaga kerja lokal, pemberdayaan usaha kuliner, bahan baku dan sebagainya, sehingga kehadiran perusahaan besar dapat memberikan manfaat ekonomi dan menghidupkan sumber daya lokal," paparnya.
Sementara itu, Fadjar Majardi, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel melihat besarnya peluang investasi yang dimiliki Sulsel. Pesatnya arus masuk asing menanamkan modalnya karena mereka ingin memanfaatkan pasar Indonesia yang sangat besar.
BI sendiri membentuk Regional Investor Relations Unit (RURI) untuk memudahkan proyek-proyek strategis nasional mendapatkan pembiayaan. "RURI hadir untuk menjawab masalah proyeks investasi yang seringkali "macet" karena persoalan biaya," terangnya.
Ketua BPD HIPMI Sulsel, Andi Rahmat Manggabarani membenarkan hal tersebut. Baik investor maupun pelaku-pelaku usaha kecil sangat membutuhkan pinjaman modal untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Ia berharap dukungan pembiayaan dari Bank Indonesia senantiasa terbuka lebar bagi para pelaku usaha. Pada kesempatan ini, Rahmat juga menaruh harapan penuh HIPMI kepada DPMPTSP Prov Sulsel dan BI agar diberikan peluang sebesar-besarnya untuk menggalang kemitraan dalam rangka mendukung kegiatan investasi di Sulsel.
"Kami berkomitmen akan menggali potensi-potensi investasi di Sulsel untuk mendorong pengusaha Bugis-Makassar berkarya dan berjaya di rumah sendiri," katanya optimis. ( )
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami