Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Tak ada Revisi Proyek di Sulsel

“Tak ada revisi proyek di Sulsel. Pengaruh nilai tukar rupiah hanya sebagian kecil mempengaruhi beberapa proyek infrastruktur saja,” ucap Kementerian perhuhubungan (Kemenhub). Beliau  memberi perhatian besar pada semua proyek infrastruktur di Indonesia timur. Salah satunya di Sulsel. Pembangunan bandara yang mandek kembali dilanjutkan, kapasitas bandara internasional ditambah, hingga pembangunan pelabuhan baru. Semuanya untuk menjamin konektivitas daerah saling terhubung. Harus tuntas sesuai target. Dia berjanji akan mengawal lagsung semua proyek.

Buntu Kuni

Di bidang perhubungan udara, misalnya mengawal langsung pembangunan Bandara Buntu Kuni di Tana Toraja. Dia tak ingin masalah lama terulang, yakni proyek mandek di tengah jalan.Kemenhub menyiapkan anggaran besar. Selama 2018-2019 ada anggaran sebesar Rp500 miliar untuk kelanjutan pembangunan Bandara Buntu Kuni.“Mulai Pembangunan runway, hingga terminal dan fasilitas lain. Tana Toraja ini sangat prospektif, daerah wisata. Mesti ada alternatif transportasi udara,” jelasnya.

Bandara ini akan memberikan kesempatan agar daerah tersebut bertumbuh pesat. Dia menargetkan Bandara Buntu Kuni tuntas akhir 2019. Rintangan lain adalah kawasan perbukitan. Akan tetapi, dia optimis bisa menyelesaikan pembangunan bandara tersebut hanya dalam kurun waktu dua tahun saja.

Plt Dirjen Perhubungan Udara, M Pramintohadi Sukarno mengatakan, pembangunan Bandara Buntu Kuni terus dikebut. Targetnya satu terminal, runway dengan panjang 1.600 meterx30 meter. Bandara ini dikhususkan untuk pesawat jenis ATR

Bandara Sulhas

Selain itu, ada Pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin (Sulhas). Perencanaanya besar. Ada penambahan kapasitas ruang dan terminal. Bahkan untuk check-in, nantinya hingga ke area taman bandara.

Posisi Bandara Internasional Sultan Hasanuddin pun demikian. Setahun,penumpang mencapai 12 juta jiwa. Padahal, kapasitas terminal yang ada sekarang hanya mencapai 7 juta jiwa saja

KA Sulsel Rp8 T

Proyek Kereta Api (KA) Sulsel juga demikian. Menhub menjamin tetap berlanjut. Selain dana APBN sebesar Rp8 triliun, ada fase pembangunan khusus yang akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga. “Lewat yang kami lakukan, harapan kita wilayah Indonesia Timur, khususnya Sulsel terus tumbuh dan berkembang. Makassar menjadi pusatnya,” tambahnya.

Koneksi 8 Kabupaten

Di Luwu, Menhub mengunjungi Bandara I La Galigo. Pengembangan bandara ini juga mendapat kucuran dan Rp20 Miliar. Targetnya, bandara yang terletak di Bua ini dapat segera didarati pesawat berbadan lebar. Menurut budi, Bandara I La galigo mendapat perhatian karena dapat dijangkau masyarakat dari delapan kabupaten di dekatnya.

Sesuai masterplan, panjang runway atau landasan pacu bandara mencapi 2.500 meter. Saat ini, panjang runway bandara masih 1.400 meter. Pemerintah daerah diminta segera menambah panjangrunway sepanjang 200-300  meter. Hanya satu bandara menjadi fokus pembangunan di Tana Luwu. “Supaya pembagunan lebih cepat maju. Kalau semua dibangun, tidak ada yang menonjol. Semua sama,” papar Menhub.

Bupati Luwu Andi Mudzaakar mengapresiasi kunjungan menteri ke Bandara Bua. “Kita siap menambah lahan sesuai arahan menteri,” paparnya. Rekanan proyek bandara PT Piranti Jagad Raya, Marham Ismail mengatakan, pembangunan runway sudah berjalan. “Kita bangun runway sepanjang 250 meter dan lebar 30 meter,” katanya. Sementara apron atau tempat parker pesawat sepanjang 30 meter dengan lebar 150 meter. Proyek ini senilai Rp15 miliar.

Proyek MNP

Optimisme ditunjukkan Menteri Perhubugan, Budi Karya Sumandi saat meninjau pembangunan Makassar New Port (MNP). Dia mengaku yakin MNP dapat selesai sesuai target. Namun, Pelindo IV harus melakukan efesiensi. MNP, kata dia, sudah dinanti. Kehadirannya sangat menunjang percepatan logistic. Supaya menopang pertumbuhan Indonesia.

Apalagi, MNP memang dirancang dengan kapasitas besar. Reklamasi lahan seluas 50 hektar telah dilakukan. Panjang dermaganya 360 meter. Dengan kapasitas tersebut, MNP diharap dapat mengelola 500 ribu-1 juta kontainer. Besarnya kapasitas pelabuhan membuar Pelindo IV diharapkan bisa melaksanakannya dengan seksama. Selain melakukan efesiensi dengan baik, industri di Makassar harus saling berkolaborasi dengan Pelindo IV.

Harapannya, ekspor dan impor meningkat. Bongkar muat terlaksana dengan cepat dan memacu ekspor yang lebih banyak. “Investasi-industri di Makassar juga makin tumbuh,” katanya saat mengunjungi MNP.

“Hingga 11 September 2018, realisasi kegiatan untuk paket A yaitu upper structure dermaga, Sementara realisasi kegiatan untuk paket B meliputi pekerjaan reventment, pengecoran saluran precast, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid, serta pekerjaan dredging kolam putar. Untuk paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu produksicore 1-5 kg, produksi underlayer 5-10 kg, pemasangan core breakwater (1-5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater (100-160 kg)” Ucap Direktur Utama PT. Pelindo IV, Doso Agung.

Doso Agung mengatakan, sistem dermaga yang diapplikasikan adalah secant pile. Sebuah sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik. Penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port. “Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan di operasikan terintegrasi dengan pusat logistic Kawasan Berikat,” Jelasnya

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF