Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Sulsel Ekspor Bonggol Jagung ke Jepang

Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah melepas 75 ton bonggol jagung yang akan di ekspor ke Jepang, di Dusun Takkalasi, Desa Temmappaduae, Kecamatan Marusu, Maros,” Kamis (20/9/18).

Ekspor hasil produksi bonggol jagung ke Jepang itu akan dilakukan CV. Agro Lestari Mandiri.

Sebelum proses pelepasan, Prof. Nurdin juga menyempatkan diri untuk melihat secara langsung proses penggilingan limbah bonggol jagung yang didatangkan dari empat kabupaten di Sulsel tersebut.

“Saya kira ini bisa kita dorong. Limbah saja bisa kita ekspor apalagi komoditas yang lain. Sehingga ke depan kita berharap biji bengkoang akan menjadi salah satu sektor unggulan kita ke depan. Pasarnya sudah ada ke Jepang,” katanya.

Mantan Bupati Bantaeng ini mengungkapkan. Kebutuhan Jepang terhadap bonggol jagung itu mencapai 5.000 ton setiap bulannya.

“Intinya yang harus kita syukuri, bahwa tidak ada lagi masyarakat bakar bonggol di lahan padi, di jalan atau dimana saja yang bisa mencamari udara. Bahkan sekarang bonggol sudah bisa menghasilkan uang,”ungkapnya.

Prof Nurdin juga secara khusus meminta CV Agro Lestari Mandiri untuk tidak hanya mengekspor bonggol jagung saja. Tetapi ikut mempelajari teknologi pengolahan bonggol jagung yang digunakan di Jepang. Karena berdasarkan informasi yang diterimanya, Nurdin mengatakan, bonggol jagung tersebut diperuntukkan pengembangan budi daya jamur.

“Kalau bisa, kita jangan hanya mengekspor bonggol jangung, tapi harus mempelajari teknologi pengembangan jamurnya. Karena bonggol ini akan menjadi median tanaman jamur. Ini harus kita pejalari, bagaimana limbah jagung ini bisa dipakai diluar negeri,” pungkasnya.

Prof Nurdin mengatakan, saat ini kenaikan nilai dollar menguntungkan bagi pengusaha eksportir. Dia berharap petani jangung ditingkat bawah juga dapat memperhatikan. Selain itu, Prof Nurdin juga berharap eksportir bahan bahan seperti ini dapat dimanfaatkan pengusaha.

“Saya kira kenaikan nilai Dollar yang tinggi mencapai Rp. 14 ribu itu menguntungkan bagi Eksportir. Untuk itu kita harus memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengekspor utamanya beberapa komoditas lain di Sulsel. Bayangkan saja bonggol jagung yang dulunya hanya jadi limbah, sekarang ini sudah bisa kita ekspor dan menghasilkan Dollar. Tapi tetap saja, lebih penting itu mempelajari teknologi mereka,” tandasnya.

Ke  depannya, selain mengembangkan ekspor bonggol jagung, Prof Nurdin juga mengaku saat ini sementara emrancang budi daya bengkoang.yang juga tujuannya akan di ekspor ke Jepang. Namun pihaknya masih sementara mencari lahan yang cocok untuk budi daya bengkoang.

Sementara itu, Direktur CV. Agrolestari Mandiri, Arifuddin menuturkan, daya tamping gudangnya bisa sampai 150 ton. Dia pun mengekspor bonggol Jagung ke Jepang tergantung permintaan dari pihak Jepang.

“Yang dilepas pak Gubernur Sulsel itu75 ton, yang akan di ekspor ke Naito Jepang untuk media tanam jamur. Bonggol jangungnya sendiri kami dapat dari Kabupaten, Maros, Takalar,Bantaeng dan Gowa. Harga perkarungnya itu Rp. 10 Ribu,”tuturnya.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF