
Detail Berita

SUTRA IMPOR KOKON, GAIRAHKAN INDUSTRI
Mahalnya bahan baku, membuat industry local terancam koleps. Impor kokon (kepompong ulat) menjadi babak baru untuk mengairahkan kembali petenun Sutra di Sulsel khususnya di kabupaten wajo.
Hal tersebut diakui Ketua Asosiasi Perajarin dan Pengusaha Tenun Sutra Wajo, Muhammad kurniawan syam, Selasa, 24 Oktober. Dia bilang mahalnya bahan baku benang impor sudah mematikan beberapa pelaku industri sutra asli.
“Impor tenun ulat dari cina (Tiongkok) yang bakal di kembangbiakkan di Soppeng menjadi babak baru untuk penenun kita. Kita tidak lagi mengandalkan benang impor yang saat ini mencapai Rp1.030.000 per kilogramnaya,”ungkapnya.
Pihaknya menyebut, kapasitas produksi sutra asli di wajo yang mencapai 2 juta meter pertahun sudah dapat terpenuhi. Sebab, petenun di Wajo membutuhkan minimal 8 ton perbulan benang untuk mencapai kapasitas produksi.
“Kehadiran kokon di Soppeng akan menghasilkan benang sutra. Petenun pun dapat menjangkaunya dengan harga yang lebih murah dibandingkan benang impor,”ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Industri Tekstil, Elektronika – Telematika dan Aneka (ITE/TA), Meyke N Sultan mengatakan, perajin sutra saat ini terkendala dengan bahan baku. Harganya saat ini melejit. Dari harga Rp300.000 perkilogram meningkat Rp1.030.000 perkilogramnya.
Dia bilang, untuk menutupi hal tersebut dilakukan impor kokon yang telah hadir di kota Makassar. “kokon tersebut akan di suplai kepada para perajin sutra dan akan menurunkan harganya,”paparnya.
Dia menyebutkan, jumlah bibit yang masuk tahap satu, ada 300 box, dengan harga perbox senilai Rp400.000. Benang yang akan di hasilkan dalam kurun waktu 3 minggu penetasan sebanyak 5 kilogram.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian Sulsel, Ahmadi Akil mengatakan, pasar sutra akan kembali boming dengan terbukanya kran impor kokon dari Kementrian Kehutanan. “Masyarakat sudah dapat bertani murbei. Sehingga IKM kita tetap kembali eksis untuk memproduksi sutra asli,” pungkasnya.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami