Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Pikat Lebih Banyak Kapal Pesiar, Tujuh Negara Jajaki MOU di F8

Event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) Sulawesi Selatan. Negara-negara yang hadir menjajaki terbentuknya kota kembar (sister city). Sulsel yang menjadi hub maskapai penerbengan, pintu gerbang jalur perdagangan di Indonesia Timur, hingga mendapat surplus listrik yang besar, membuat Negara-negara lain tertarik berinvestasi. Investasi itu mulai dari pariwisata, hingga infrastruktur.

Tahun 2018 mendatang, Taiwan akan menjadi Makassar dengan Kota Kaohsiung sebagai sister city. Sama-sama memiliki dermaga untuk kapal pesiar. Selanjutnya Negara Afganistan juga tertarik untuk restorasi bangunan bersejarah dan perdagangan. Khususnya dalam perdagangan hasil laut. Juga ada Negara Selandia Baru, mereka tertarik untuk pengembangan renewable energy (energy terbarukan). Jadi Selandia Baru akan membantu Makassar dalam hal solar panel.

Sudah MOU Sister City Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pamonto, mengatakan untuk Taiwan sudah ada Nota Kesepahaman (MOU) yang berisi tentang sister city. Pertemuan bilateral dengan Kedutaan Besar Taiwan yang diwakili oleh Jhon C Chen juga telah dilakukan. Sementara itu, lanjut danny, untuk kedua Negara sebelum akhir tahun ini mekanisme perjanjian kerjasama atau MOU akan dilakukan lebih lanjut. Dia mengutarakan, hal itu tertuang usai melakukan pertemuan dengan Duta Besar Afganistan, Roya Rahmani dan Duta Besar Selandia Baru Matheson.

 “Semua kerja sama ini merupakan investasi murni, pembangunan kedepannya tidak akan menggunakan dana APBD,” ujar Danny saat ditemui Fajar kemarin. Kapal Pesiar Untuk Taiwan, Danny menjelaskan kerjasama tersebut merujuk pada banyaknya kesamaan antara Kota Kaohsiung, Taiwan dengan Kota Makassar. Dimana Kota Kaohsiung sendiri merupakan kota yang mempunyai bandara terbesar kedua di Taiwan, yaitu Bandara Internasional Kaohsiung dan pelabuhan laut terbesar di Taiwan yaitu Pelabuhan Kaohsiung.

 “Kota Kaohsiung ini dikenal memiliki Dermaga terbaik di Dunia dan penghasil kapal pesiar terbaik juga di Dunia. Kota Makassar juga ada banyak kesamaan dengan kota itu makanya pihak menawarkan untuk pembangunan dermaga agar nanti kapal pesiar bisa sandar di Kota Makassar, paparnya. Dengan begitu, akan lebih banyak kapal pesiar yang sandar di Makassar, mencapai enam kali dalam setahun. Dengan tambahan dermaga, kunjungan bisa lebih banyak. Lebih lanjutnya, penandatanganan akan menunggu persetujuan pihak Kementrian Luar Negeri.

 “Ini namanya capital investment. Mereka agensi Pemerintah dalam bentuk company. Agensi tersebut akan langsung meninjau dan melakukan pembangunan di Kota Makassar. Tergantung permintaan kita,” ungkapnya. Representive Taipei Economic & Trade Office in Indonesia Jhon C Chen menambahkan pihaknya memilih Makassar untuk berinvestasi dikarenakan Makassar memiliki potensi yang sangat baik. Apalagi Makassar Pintu gerbang Indonesia Bagian Timur yang saat ini sedang pesat kemajuannya,” ujarnya. Pada F8 2017 ini, ada tujuh negara yang akan menjajaki pertemuan bilateral dengan pemerintah kota Makassar.

Selain Taiwan, Afganistan, Selandia Baru, juga ada Negara Kuwait, Georgia, Thailand dan Prancis. Peluang Besar Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Makassar sebagai pintu gerbang bisnis di kawasan Timur Indonesia, masih menjadi daya Tarik para investor. Tercatat pada kuartal dua lalu, Makassar menyerap Penanaman Modal Asing (PMA) itu sebesar Rp. 2,5 trilliun dengan 48 proyek.

 Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) itu sebanyak Rp38,7 milliar dengan 27 proyek. Ketua PHRI Kota Makassar, Kwandy Salim sebelumnya menilai, makin banyak event atau hajatan yang diagendakan oleh pemerintah, bukan Cuma menarik kunjungan wisatawan. Tetapi juga menjadi indikator atau daya Tarik para investor. “Bukan hal mustahil,kalau investasi ke sektor pariwisata akan makin tumbuh. Kalau makin banyak event-event dilaksanakan,” urainya.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengutarakan, dengan semua penjajakan yang muncul di F8 telah menunjukkan bahwa simpul kekompakan ada di Sulsel. “Wajar jika sulsel menjadi center point of Indonesia, pusatnya Indonesia di Kawasan Indonesia Timur, produk darat dan laut kaya bisa kita dapatkan di Sulsel. Penghubung dari Barat dan Timur Indonesia,’ terangnya. Jangan Khawatir Soal Listrik Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan, Perusahaan listrik Negara (PLN) Sulselbar, A. Aris Suwardiyanto menyebut investor jangan khawatir kekurangan listrik di Sulsel.

Dia menjelaskan, saat ini surplus listrik di Sulselbar mencapai hingga 240 megawatt dan diperkirakan menjadi 500 megawatt hingga akhir tahun. “Dengan adanya tambahan pembangkit tenaga angina di Sidrap dan PLTU di Jeneponto kita yakin surplus bisa naik menjadi 500 megawatt hingga akhir tahun 2017,”katanya.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF