
Detail Berita

Perdagangan Sulsel Surplus 9,15 Juta Dollar AS
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel merilis kinerja neraca perdagangan Prov Sulsel selama periode Maret 2017, catatan BPS menyebutkan neraca perdagangan Sulsel mengalami Surplus sebesar USD 9,15 juta. Angka tersebut meningkat dibandingkan kinerja perdagangan Sulsel pada Februari 2017, dengan Surplus senilai USD 7,14 juta. Sejumlah faktor yang mempengaruhi terjadinya lonjakan ekspor yang membuat neraca perdagangan Sulsel kembali mengalami Surplus.
“ Neraca perdagangan Sulsel surplus lagi di maret lalu, salah satu faktor yang mendorong yakni terjadinya peningkatan ekspor atas sejumlah komoditi asal Sulsel, “ kata Nursam Salam, Kepala BPS Sulsel. Nursam mengemukakan, peningkatan surplus neraca perdagangan dipengaruhi lonjakan ekspor senilai 0,83 persen pada periode Maret 2017. Ekspor pada Maret lalu mencapai USD 87 juta sedangkan pada bulan sebelumnya yakni Februari hanya sebesar USD 86,29 juta.
Surplus neraca perdagangan dukung kinerja transaksi berjalan surplusnya neraca perdagangan tak mampu angkat mata uang rupiah neraca perdagangan Indonesia Surplus USD 1,23 Miliar. Pada periode yang sama, kinerja impor Sulsel mengalami penurunan sebesar 1,62 persen, dari USD 79,15 juta pada Februari 2017 menjadi USD 77,86 juta pada Maret lalu. Meski demikian Nursam mengatakan secara umum kinerja perdagangan Sulsel masih tergolong positif.
Secara kuartal, pada periode januari-Maret 2017, BPS Sulsel mencatat aktivitas ekspor dan impor Sulsel lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Awal tahun ini ekspor menembus USD 265,5 juta atau meningkat 18,86 persen dibandingkan USD 223,37 juta di triwulan pertama pada tahun sebelumnya.
Sejumlah komoditi masih mendominasi peningkatan kinerja ekspor Sulsel periode kali ini yakni Maret 2017. Komoditi tersebut diantaranya nikel, kakao, rumput laut dan beberapa jenis ikan ekspor. Nursam mengemukakan aktifitas impor Sulsel menunjukkan pertumbuhan positif mencapai 75,01 persen pada Maret lalu, sedangkan dalam triwulan pertama tahun ini mencapai USD 254,47 juta atau meningkat signifikan disbanding periode sama tahun sebelumnya yakni USD 145,4.
Sejumlah komoditi yang mempengaruhi peningkatan ekspor tersebut diantaranya nikel, dengan kontribusi USD 45,7 juta atau 52,53 persen dari nilai total ekspor. Adapun bahan bakar mineral yang berkontribusi sebagai komoditas ekspor, dengan nilai USD 25,75 juta. Negara tujuan ekspor yang mendominasi perdagangan Sulsel pada Maret lalu masih didominasi oleh Jepang dengan catatan nilai ekspor Sulsel ke Negara itu mencapai sebesar USD 50,49 atau 58,03 persen dari total.
Sedangkan impor terbesar ke Sulsel yakni Tiongkok, dengan nilai impor sebesar USD 25,67 juta. Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Hadi Basalamah mengemukakan Sulsel terus mendorong peningkatan produksi atas sejumlah komoditi unggulan yang dimiliki selama ini. Menurutnya, komoditas nikel merupakan komoditas unggulan yang berkontribusi terbesar terhadap perdagangan Sulsel selama ini, hal itu lumrah mengingat produksi nikel Sulsel serta permintaan nikel dunia yang saat ini stabil.
“ Surplus perdagangan, itu akan kami jaga kedepan,” Kata Hadi. Beliau menambahkan kinerja ekspor dari Sulsel harus terus dioptimalkan untuk membantu pertumbuhan perekonomian Sulsel kedepan. Tak hanya nikel, beberapa komoditi lain terus dioptimalkan dan produksinya ditingkatkan untuk memenuhi permintaan ekspor baik di benua Asia, Afrika, dan Eropa serta Australia.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami