Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Nikel Masih Jadi Primadona Ekspor

Ekspor Sulsel mengalami penurunan pada bulan Oktober dibandingkan bulan September lalu. Penurunan ekspor tersebut mencapai 1,17% yaitu sebesar USD 80,03 juta, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya dengan nilai sebesar USD 80,98 juta. Adapun komoditi dengan ekspor tertinggi adalah nikel dengan capaian sebesar USD 45,69 juta dan masih menjadi primadona bulan Oktober. Meskipun demikian, nilai ekspor tersebut juga mengalami penurunan 23,11% dibanding bulan September yang mencapai USD 59,43 juta.

Kepala BPS Sulsel, Nursam Salam menjelaskan, komoditas nikel memberikan kontribusi hingga 57,09% dari total ekspor Sulsel. Diikuti oleh komoditas biji-bijian berminyak dan tanaman obat dengan total ekspor mencapai USD 11,14 juta dan berkontribusi sebesar 13,92% dari total ekspor keseluruhan. Komoditas ini juga mengalami peningkatan ekspor sebesar 43,14% pada bulan Oktober jika dibandingkan September lalu yang hanya mencapai ekspor sebesar USD 7,78 juta.

Adapun komoditas dengan nilai ekspor terendah pad bulan Oktober yaitu kakao/cokelat dengan total USD 0,93 juta dan berkontribusi hanya sebesar 1,16% terhadap total ekspor secara keseluruhan. “Nikel masih ekspor yang terbesar dan telah mencapai USD 494,40 juta dari bulan Januari hingga Oktober tahun ini”, katanya, kemarin.

Nursam menuturkan , negara tujuan ekspor terbesar Sulsel masih ditempati oleh negara Jepang dengan total USD 49,20 juta dan berkontribusi sebesar 61,47% dari total ekspor secara keseluruhan. Meski demikian, nilai ekspor tersebut mengalami penurunan sebesar 20,66% pada bulan Oktober jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD 62,01 juta.

Negara tujuan ekspor terbesar kedua adalah Tiongkok dengan total ekspor mencapai USD 16,29 juta dan berkontribusi sebesar 20,35% terhadap total ekspor secara keseluruhan. Ekspor ke Tiongkok mengalami peningkatan sebesar 65,38% bulan Oktober jika dibandingkan pada bulan sebelumnya. Pada kesempatan tersebut, dia juga memaparkan nilai impor Sulsel pada bulan Oktober juga mengalami penurunan hingga 1,90% atau tercatat US$ 92,29 juta dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 94,08 juta.

“Bulan Oktober impor juga turun seimbang dengan ekspor dan relative hampir sama”, katanya. Terpisah, Presiden Direktur PT Vle, Nico Kanter mengatakan, memang pihaknya terus menggenjot produksi nikel untuk memenuhi kebutuhan pasar, dan hal tersebut sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap produk ekspor. Karena, semua yang diproduksi semuanya langsung di ekspor.

“Produksi kami terus  berjalan dan sama sekali tidak memberi pengaruh pada ekspor. Sebaliknya aktifitas ekspor terus dilakukan, meski sampai saat ini terus dikhawatirkan kebijakan pemerintah terkait relaksasi ekspor biji mentah,” katanya, saat dihubungi, kemarin. Sebelumnya, PT Vale Indonesia Tbk mencatatkan peningkatan produksi pada triwulan tiga sebesar 20.163 metrik ton (t) nikel dalam matte, dimana jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan produksi di triwulan II 2017.

Perkiraan produksi tahun 2017 kami saat ini sekitar 78.000 mertik ton, yang mana mendekati produksi actual pada tahun 2016 sebesar 77.581 metrik ton. Di mana, secara year do date (ytd), produksi di triwulan ketiga tahun ini lebih rendah sebesar 1% dibandingkan produksi pada triwulan ketiga tahun 2016.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF