
Detail Berita

Menristekdikti, Muhammad Nasir : INDONESIA TIMUR HARUS JADI POROS MARITIM
Sejak 1995, untuk pertama kalinya puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) diselenggarakan di luar Pulau Jawa. Pada pelaksanaan ke-22 tahun ini, Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, mendapat kehormatan sebagai tuan rumah.
Mengusung tema “Pembangunan Maritime Berbasis Pengetahuan”, diharapakan Hakteknas di Makassar akan meninggalkan “jejak” bagi kebangkitan teknologi nasional. Apa saja terobosan yang diharapkan akan lahir di Makassar? Berikut petikan wawancara dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir:
Mengapa Makassar dipilih untuk memperingati hakteknas ke-22?
Beberapa pertimbangan sebelum kita memilih Makassar dalam hal ini Sulsel sebagai tuan rumah pertama diluar Jawa. Pertama struktur ekonomi Makassar dari segi pembentukan PDRB Tahun 2015 dihasilkan oleh lapangan usaha industri. Sementara peranan lapangan usaha lainnya di bawah 6% (6 perseratus). Artinya, sentuhan teknologi bagi penciptaan nilai tambah di dalam kegiatan industri, masih sangat dibutuhkan.
Di bidang iptek dan inovasi, di Sulsel terdapat empat program Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science Techno Park (STP). Di provinsi ini juga terdapat 113 perguruan tinggi. UNHAS berada pada peringkat 59 di Asia Tenggara. Selain itu, Kemenristekdikti pada akhir tahun 2016 menempatkan UNHAS sebagai Perguruan Tinggi terbaik dengan peringkat delapan di Indonesia.
Mengapa memilih tema “Pembangunan Maritime Berbasis Pengetahuan” untuk Hakteknas ke-22 ini?
Tema tahun ini pada dasarnya menggaris bawahi pentingnya peran iptek dan inovasi di bidang kemaritiman sebagai ujung tombak komponen penentu kemandirian dan daya saing bangsa. Beberapa ciri penting dari sebuah negara yang mandiri dan berdaya saing tergambar dari ciri inovatif yang dimiliki, seperti tingkat produktivitas yang tinggi, pemasaran produk yang murah dan cepat, pelayanan administrasi publik yang transparan, terintegrasi dan efektif, namun tetap mengutamakan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam yang dimiliki.
Meningkatkan kemandirian bangsa pada gilirannya akan mengantarkan Indonesia yang berdaya saing dan akan mengangkat harga diri serta kedaulatan bangsa sejajar dengan bangsa lain di dunia. Pembangunan maritim di Indonesia itu difokuskan kepada empat hal, yaitu penguatan kedaulatan maritim, pengelolaan SDA secara mandiri dan terpadu, serta pengembangan SDM, iptek, dan budaya maritim.
Harapan Bapak terhadap peringatan Hakteknas kali ini?
Di setiap peringatan Hakteknas, Kemenristekdikti selalu mengangkat dan menggelorakan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Prinsip-prinsip inovasi seperti better, cheaper, dan faster tanpa melupakan kualitas dan keunikan sumber daya kita yang dikembangkan dengan memanfaatkan iptek. Ini yang memungkinkan kita untuk masuk kedalam persaingan global. Dengan terus menggelorakan inovasi diharapkan Indonesia menjai negara maju, modern, dan sejahtera.
Terhadap Indonesia Timur dengan segala potensi kemaritiman yang dimilikinya?
Diharapkan dengan penyelenggaraan di kota Makassar, semakin memacu daerah di Indonesia Timur untuk meningkatkan riset maupun inovasinya di bidang kemaritima. Dengan keberhasilan Kota Makassar sebagai penyelenggara hakteknas, akan memacu dan menunjukkan bahwa daerah di wilayah Indonesia Timur mampu menjadi poros maritime. Kesejahteraan masyarakatnya dapat meningkat tajam, dan sumber daya manusianya sudah dapat bersaing secara global. Selain itu, menunjukkan bahwa wilayah Indonesia timur mampu melaksanakan pembangunan secara merata.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami