Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Mars Ivestasi Rp 50 Miliar Pusat Riset Kakao Sulsel

PT Mars Symbioscience Indonesia segera merealisasikan pembangunan pusat riset penelitian dan pengembangan teknologi kakao di Desa Watang Salo, Kecamatan Marrang, Kabupaten Pangkep. Rencananya kawasan seluas 95,3 hektare ini akan digroundbreaking 13 November mendatang. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Perusahaan PT Mars Symbioscience Indonesia, Arie Naivel Iskandar saat menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di ruang kerjanya.

Pusat riset yang digadang-gadang terbesar di dunia ini akan menelan nilai investasi sampai US$ 4 juta atau sekitar Rp 50 miliar. Pembangunan fasilitas ini ditargetkan akan diselesaikan dalam waktu dua tahun. “Sebelumnya kita sudah memiliki pusat penelitian di Luwu tapi ini masih kurang memadai. Kenapa kita pilih Pangkep karena aksesnya sangat dekat dan lahannya sudah siap,” katanya.

Pusat riset ini, menurut Arie akan melakukan pengembangan bibit unggul dan pengelolaan kakao. Terlebih dalam beberapa tahun terakhir produksi kakao di Indonesia mengalami penurunan. Saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga produksi kakao di dunia. Indonesia masih di bawah dua Negara Afrika, yaitu Pantai Gading dan Kamerun.

Selain membangun pusat riset, pihaknya juga akan mengandeng beberapa sekolah untuk dijadikan pilot project pengembangan kakao. Tak hanya dari sisi agriculture tapi juga mengajak siswa menjadi entrepreneur dari olahan cokelat atau kakao. Gubenur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengakui komoditas kakao merupakan salah satu andalan Sulsel. Di mana nilai jualnya tak pernah mengalami penurunan.

“Kita mau pusat riset dan pengembangan ada di sini. Kita siap back up mars karena cukup bagus. Jangan Cuma mengirim bahan baku, buatkan juga pabrik di sini,”sebutnya. Soal groundbreaking pusat riset di Pangkep, menurutnya sudah dua tahun lalu direncanakan. Sampai akhirnya bisa terealisasi di akhir tahun ini.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulsel Firdaus Hasan menambahkan pemerintah provinsi Sulsel pada 2017 telah menargetkan produksi kakao pada angka 276 ton lebih. Di mana tahun 2016, pihaknya mencatat produksi 145.674 ton kako. Produksi berasal dari 239.226 hektare lahan yang terbesar di 22 kabupaten/kota. Produksi tersebut senilai Rp 4,6 triliun.

“Pengolahan bentuk biji kakao sebanyak 16 ribu ton lebih menyumbangkan pendapatan dari ekspor sebesar USD 48,45 juta,”ujar Firdaus. Firdaus mengungkapkan, berbagai upaya dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi kakao. Baik melalui bantuan bibit maupun pendampingan para petani. Selain itu, pemerintah juga mendorong Gabungan Kelompok Tani ( Gapoktan) mengolah kakao menjadi produk jadi untuk meningkatkan nilai tambah kakao di Sulsel. Seperti menjadi cokelat dan permen.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF