
Detail Berita

Korea dan Cina Minati KA Trans Sulawesi
Pemerintah terus menggenjot proses pembangunan rel kereta api (KA) Trans Sulawesi. Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi optimis proyek ini bisa dimanfaatkan pada 2019, meski belum untuk angkutan penumpang. Saat berkunjung ke Makassar, Menteri Budi Karya mengatakan, KA Trans Sulawesi, khususnya di Sulsel sudah menjadi pembahasan di pusat, baik bersama Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Gubernur Sulsel , Syahrul Yasin Limpo, bahwa proyek kereta api ini penting untuk terus dijalankan.
“ Hanya saja, kita akan mendahulukan KA di Sulsel sebagai angkutan logistik. Karena kita tahu, di Sulsel dan khususnya Pangkajene Kepulauan (Pangkep) ada empat pabrik semen di sana butuhkan angkutan butuh angkutan batu bara,” jelasnya. Mulai tahun ini, pembiayaan pembangunan infrastruktur KA Sulsel masih menggunakan surat berharga syariah Negara (SBSN), dan kedepannya, jelas Budi Karya, pemerintah sedang mengusahakan ada swasta yang ikut berinvestasi, agar Kereta Api Sulsel menjadi contoh secara nasional dan punya kereta api yang visebel secara komersial.
“ Ini adalah proyek yang membanggakan, dan bisa jadi contoh internasional. Panjang rel kereta api dari Makassar ke pare-pare 145 km. kita kembangkan 100 km, sehingga empat pabrik semen itu bisa terlayani dengan baik. Sehingga truk-truk pengangkut tidak mengganggu dan merusak jalanan,” urai Budi Karya. Untuk 2017 ini, disiapkan anggaran Rp 1,2 Triliun dari SBSN. Termasuk dari swasta sudah ada yang lirik. Dan ini bagus untuk iklim investasi, karena yang tertarik masuk dari Korea dan Cina, ini bisa jadi contoh yang bagus.
“ Tahun depan anggarannya ada juga dari SBSN. Saya harap semua bisa selesai dalam waktu enam bulan ini. Saya bisa selesaikan itu. Insyaallah 2019 relnya bisa selesai,” Ungkapnya. Pada 2018 nanti disiapkan juga anggaran sebesar Rp 6 Triliun untuk pembangunan rel kereta api. “ Terkait pembebasan lahan, sampai sekarang tidak ada masalah. Nanti kalau masuk Makassar, tentu akan dibantu Pak Gubernur, agar tidak bermasalah,” tegas Budi Karya.
Untuk 2017 ini saja, akan dibebaskan lahan tahap kedua untuk jalur Barru ke Pare-pare. Hingga saat ini, pembangunan jalannya masih sepanjang 16,1 km dan panjang rel yang rampung 14,8 km. sementara Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Pemprov Sulsel pada dasarnya menyerahkan dan mendorong pusat menentukan kebijakan soal investor yang akan masuk.
“ Semua akan kita dorong ke pusat. Provinsi akan kirim progresnya ke pusat. Provinsi tidak punya kepentingan lain, yang penting kereta apinya bisa cepat selesai. Kami dorong semua, kita siap terima siapa saja investornya,” ungkapnya.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami