Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Konektivitas Indonesia Timur Terbangun, Suplai Komoditas Lancar

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berhasil membangun konektivitas di Indonesia Timur dan melancarkan suplai sejumlah komoditas di wilayah ini. Efek positif dari kelancaran suplai tersebut adalah turunnya harga barang.

Pernyataan itu diucapkan oleh Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung. Ia mengatakan sejak akhir 2015, pihaknya sudah berupaya membangun konektivitas di Indonesia Timur dengan melakukan direct call dan direct export ke luar negeri. Pihaknya bekerjasama dengan perusahaan pelayaran internasional asal Hongkong, SITC.

Kedua kegiatan tersebut (direct call dan direct export) hingga kini intens dilakukan Perseroan dari beberapa pelabuhan besar di KTI, di antaranya Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Balikpapan dan Pelabuhan Jayapura.

“Semua itu merupakan upaya [Pelindo IV] yang dilakukan untuk meningkatkan konektivitas domestik dan menekan disparitas harga, yang sebelumnya begitu tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia,” kata Doso Agung, melalui rilis tertulis.

Menurutnya, konektivitas sangat erat hubungannya dengan pengendalian harga komoditas di Indonesia Timur. Terbangunnya konektivitas via laut, otomatis membuat suplai sejumlah komoditas ke wilayah ini lebih terbuka. 

Alhasil, disparitas harga antara timur dan barat perlahan menyusut, disusul dengan harga barang di tingkat konsumen yang juga menurun. “Muaranya yakni menggairahkan kembali daya beli masyarakat,” sebut Doso.

Tercatat, untuk harga semen di Wamena, Papua, yang semula Rp500.000 per sak, kini bisa dinikmati konsumen dengan harga Rp300.000 per sak atau mengalami penurunan harga sebesar 40%. Begitu juga dengan harga beras di Sorong yang semula Rp13.000 per kg, kini tinggal Rp10.500 per kg atau turun harga sebesar 20%.

Lebih jauh, Doso menyatakan direct call dan direct export juga membuka peluang bagi daerah di Indonesia Timur untuk menambah pendapatan daerah. Kawasan Timur Indonesia diketahui kaya komoditas unggulan yang selama ini diminati negara asing. Namun, negara asing hanya mengetahui komoditas itu berasal dari Surabaya atau Jakarta lantaran pengirimannya melalui Tanjung Perak atau Tanjung Priok. 

“Tapi sejak Desember 2015, produk unggulan dari Indonesia Timur sudah bisa dikirim langsung ke luar negeri via Makassar. Tentunya itu bisa menambah pendapatan daerah dari berbagai biaya yang ditimbulkan,” ujarnya.

Doso optimistis, dengan beroperasinya Makassar New Port (MNP) yang ditarget rampung Oktober tahun ini, konektivitas di wilayah Indonesia Timur dan kegiatan direct call serta direct export yang dilakukan selama ini akan semakin lancar.

Pembangunan mega proyek ini sempat dikunjungi langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) TNI, Moeldoko, pada akhir April lalu. Sebelumnya, pada sekitar Januari 2018, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN, Rini Soemarno juga telah menyambangi proyek yang untuk Tahap I diestimasi menelan total biaya sekitar Rp1,8 triliun.

Dalam kunjungannya pada 25 April lalu, mantan Panglima TNI ini mengapresiasi pembangunan MNP yang progressnya per 30 April 2018 telah mencapai 67,21%. 

Saat melihat langsung lokasi pembangunan MNP, Moeldoko mengatakan bahwa ada tiga hal yang dia apresiasi dari pembangunan tersebut.

“Pertama yang saya apresiasi adalah progressnya. Kedua dari sisi efisiensi dan yang ketiga adalah dari segi daya tahan fasilitasnya karena dari segi daya tahan, didesain menggunakan teknologi konstruksi yang tinggi,” ujarnya menirukan ucapan Moeldoko.

Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid Padang menambahkan, MNP Tahap I dibangun secara paket. Untuk paket A yang pembangunannya sudah dimulai sejak Juni 2015, progressnya sudah mencapai 79,23%. Paket B yang dibangun sejak September 2016, realisasi fisiknya sudah 67,18% dan paket C yang dibangun bersamaan dengan paket B, progressnya sudah 49,46%.

Sistem dermaga yang diaplikasikan adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, di mana penerapannya baru ada dua di dunia, yaitu di Liverpool dan Makassar New Port.

Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat.

Farid menerangkan, untuk paket A, saat ini pihaknya sedang mengerjakan borepile dermaga dan upper structure.

“Di paket B, sedang dilakukan pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast dan pekerjaan perkerasan paving block.”

Sementara itu, pekerjaan yang sedang dikerjakan di paket C saat ini adalah, produksi core 1 – 5 kg, produksi underlayer 5–10 kg, pemasangan core breakwater (1 – 5 kg) dan pemasangan toe protection breakwater 100–160 kg.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF