
Detail Berita

Kakao Dominan Terserap Pasar Dalam Negeri
Lesunya ekspor sejumlah komoditas Sulsel diklaim bukan karena penurunan produksi. Akan tetapi, lebih banyak memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulsel, Firdaus Hasan mengatakan, penurunan ekspor kakao bukan karena produksi yang berkurang.
Menurutnya, produksi kakao Sulsel di tahun 2015 sekitar 143 ribu ton, meningkat pada 2016 menjadi 152 ribu ton. Bahkan tahun ini, pihaknya memprediksi produksi bisa sampai 175 ribu ton. Produksi tersebut bisa berasal dari 239.266 hektare lahan, yang tersebar di 22 kabupaten/kota. Pengolahan bentuk biji kakao sebanyak 16 ribu ton lebih menyumbangkan pendapatan dari ekspor sebesar USD 48,45 Juta atau Rp 6,4 miliar.
“Jika jumlah ekspor menurun, bisa jadi karena hasil kakao banyak terpakai dalam negeri,” ujarnya. Meski demikian, Firdaus mengaku tetap melakukan berbagai upaya untuk mendorong peningkatan produksi kakao. Baik melalui bantuan bibit maupun pendampingan para petani. Terpisah, Kepal Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf F Latief juga membantah ada penurunan produksi rumput laut. Bahkan, ia mengklaim produksi rumput laut Sulsel melonjak.
Selama ini, lanjutnya, produksi perikanan baik pasar ekspor maupun lokal di Sulsel dapat ditingkatkan, sehingga mampu memberi kontribusi yang signifikan. Ia merinci produksi rumput laut pada 2015, mencapai 3,2 juta ton, lalu 2016 targer 2,9 juta ton dan bisa terealisasi 3,4 juta ton. Sementara tahun 2017 produksi rumput laut ditargetkan 3,5 ton.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami