
Detail Berita

Investor Lokal Mesti Diberdayakan
Rencana pemerintah pusat menyerahkan penyelesaian proyek Kereta Api Trans Sulawesi ke pihak swasta disambut positif Pemprov Sulsel. Meski demikian, kelanjutan pekerjaan dipercayakan ke investor lokal. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, menyambut baik sistem Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBPU) untuk kelanjutan pembangunan proyek Kereta Api Trans Sulawesi.
Menurutnya, itu akan mempercepat penyelesaian pekerjaan pembangunan kereta api yang dimulai sejak 2015 lalu. “Kita dukung pelibatan sektor swasta, asalkan melibatkan pengusaha lokal atau minimal nasional. Kalau dari luar negeri boleh asalkan tetap menggunakan tenaga kerja dari sini,” kata Syahrul di Kampus Teknik Unhas, Senin 30 Oktober.
Syahrul menyebutkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan uji coba kereta api. Apalagi gerbong yang didatangkan dari Lhokseumawe Aceh sudah tiba di Pelabuhan Garongkong, Barru sejak Minggu 29 Oktober lalu. “Saya mau didandani dulu gerbongny, harus sampai bagus dan kursinya enak. Saya marah-marah kalau jelek, masa di Jawa dan Sumatera bagus disini jelek. Lebih cepat lebih bagus,” sebutnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMD-PTSP) Sulsel, AM Yamin menambahkan ada peluang keterlibatan pengusaha lokal atau nasional dalam pembangunan proyek yang menghubungkan Makassar-Pare-pare ini. Yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan sosialisasi terkait jenis kerjasama yang bisa dilakukan. Apakah pada pengerjaan tanah urukan rel, fisik rel atau pengoperasian kereta api nantinya.
“Keterlibatan investor Indonesia, sudah diberi kesempatan oleh menteri. Itu peluang, tinggal sosialisasi jenis usaha apa yang bisa dikerjasamakan pengusaha nasional dan lokal. KPBU itu membuka pelibatan swasta, tidak semata-mata dari pemerintah,” jelasnya. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kunjungannya ke lokasi proyek menyebutkan pihaknya sementara menyiapkan dokumen untuk proses lelang dan tender KA Sulawesi. Penyiapan ini menurutnya memakan waktu selama tiga bulan.
“Swastanya sudah ada yang mau tapi belum bukan lelang. Ada dari BUMN, swasta Sulsel, nasional dan luar negeri seperti Korea. Kita akan siapkan dokumen tender dalam tiga bulan ini. Kita buka Februari tahun depan,” sebutnya. Pihaknya akan berfokus menyelesaikan jalur sepanjang 47 km yang ada di sekitar Barru. Di mana Pemerintah pusat menyiapkan Rp 2 triliun, tahun ini Rp 1,64 triliun tahun depan Rp 400 miliar.
Jalur ini akan digunakan untuk keperluan angkutan logistik, terutama mendukung tiga pabrik semen yaitu Bosowa, Fajar dan Conch. Setelah itu susahnya sekitar 100 km akan dikerjasamakan swasta dengan KPBBU. “Proyek ini bisa mendapatkan income dengan mengangkat batu bara dan barang jadi. Jika income ini tak bisa memberikan keuntungan, pemerintah juga menyiapkan PSO atas karpet, kita tentu berharap proyek ini bisa menjadi kerjasama swasta dan pemerintah, ini fisible,” jelasnya.
Pihaknya memperkirakan KA Sulsel masih butuh sekitar Rp 9 triliun. Untuk itu pihaknya akan mengusahakan Rp 4-5 triliun dan sisanya akan dilanjutkan oleh investor pemenang tender. “Kita harus hati-hati untuk mendapatkan modal, karena kendala kita selama ini adalah nilai investasi yang cukup besar. Kendala kita selama inikan di anggaran dan lahn,” pungkasnya.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami