
Detail Berita

Infrastruktur Baik, Industri Melaju
Pembangunan infrastruktur di kawasan Timur Indonesia berdampak terhadap tingginya minat investor untuk berinvestasi. Industri pun terus tumbuh. Tahun 2016-2017, pemerintah pusat membangun infrastruktur yang cukup massif di KTI. Antara lain, pengembangan jalan trans-Papua, pembukaan lahan sawah baru di Sulawesi dan Kalimantan, jaringan rel kereta api Sulawesi, serta sejumlah pembangkit listrik dan bandara di Papua dan Sulawesi.
Sebelumnya, realisasi investasi di KTI sepanjang 2016 mencapai Rp 119,3 triliun. Kawasan itu ditargetkan meraup investasi Rp 220 triliun pada tahun ini. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa, menyatakan, pembangunan infrastruktur berdampak positif terhadap laju industri skala besar, menengah, dan kecil.
“Jika kita ingin tumbuh 5-6 persen, butuh tambahan suplai listrik 5.000-6.000 MW. Saat ini, kita baru sanggup diangka 3.000 MW per tahun,” urai Andi, kemarin. Selain industri manufaktur kecil dan menengah, KTI berpeluang mendapatkan tambahan investasi dari sektor manufaktur besar yang ingin memanfaatkan pasokan gas di Masela di Maluku serta Bintuni di Papua Barat.
Sekedar diketahui, realisasi investasi di luar Jawa pada kuartal pertama 2017 tercatat meningkat menjadi 45,4 persen dari total investasi nasional. Jumlahnya mencapai Rp48,7 triliun. Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sulsel, pada kuartal pertama, Sulsel menyerap realisasi investasi sebesar Rp2,9 triliun. Jika dibandingkan pada kuartal yang sama pada tahun lalu, itu hanya sebesar Rp 1,4 tiliun. Maka pertumbuhan cukup signifikan.
Kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2,7 triliun. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) itu sebanyak Rp251 miliar. Jika dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu, masing-masing hanya sekitar Rp 1,3 triliun dan Rp 137 miliar. PMA dan PMDN juga tumbuh pesat.
Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Perizinan BKPMD Sulsel, Said Wahab mengatakan, banyak yang tertarik berinvestasi di Sulsel. Sebut saja Korsel, selalu tertarik dengan hasil laut daerah ini. Tetapi Sulsel masih memiliki sektor lain yang kuat dalam bidang energi. “Pembangkit listrik tenaga air itu potensial di Enrekang. Kalau pembangkit listrik tenaga bayu daerah Jeneponto dan Sidrap itu juga bias,” detailnya.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami