Detail Berita

Ikan Bandeng Primadona Baru Ekspor

Produk ikan bandeng Sulsel kini jadi primadona baru ekspor. Pasarnya sudah menembus delapan negara. Kondisi tersebut menjadi peluang yang bagus bagi petambak yang tersebar di sejumlah Kabupaten di Sulsel. Selama ini, bandeng juga menjadi ikan favorit di masyarakat Makassar.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel, Sulkaf S Latief, Senin 12 Februari mengatakan permintaan ikan bandeng dari sejumlah negara mulai meningkat. Sepanjang tahun lalu, ekspornya tembus 1.208,8 ton.

Menurut Sulkaf, permintaan awal untuk ekspor ikan bandeng hanya di empat negara seperti Taiwan, Srilangka, Korea Selatan dan Afrika Selatan, lalu bertambah menjadi Vietnam, Ghana, Tiongkok dan Amerika Serikat.

Ia merinci bahwa Taiwan merupakan pasar paling besar dengan volume 573.402 Kg, Srilangka 189.000 Kg, Korea Selatan 171.500 Kg, Afrika Selatan 133.000 Kg, Vietnam 53.089 Kg, Ghana 52.000 Kg, Tiongkok 26.000 Kg, terakhir Amerika Serikat sebanyak 10.837 Kg.

Potensi ekspor untuk ikan bandeng, ini tentu menjadi peluang bagi para penambak di Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan sebagainya untuk terus fokus mengembangkan budidaya ikan bandeng.

“Bandeng ini juga menjadi favorit. Ini terbukti menjadi salah satu menu unggulan di beberapa warung makan. Jadi potensinya besar dan akan kami dorong, khususnya agar produk ikan bandeng ini layak ekspor,” jelasnya.

Pimpinan wilayah BNI Makassar, Edy Awaluddin, mengatakan potensi bisnis di sektor kelautan dan perikanan di wilayah Sulawesi cukup besar untuk digarap. Salah satunya di sector budidaya udang vaname dan ikan bandeng, terlebih permintaan pasar ikan bandeng juga cukup besar.

“Tidak hanya di Sulsel, daerah Sulbar juga kita garap karena potensial. Apalagi target KUR kami besar, bisa didorong membiayai bisnis petambak-petambak udang dan ikan bandeng,” tambahnya.