
Detail Berita

Ekspor Biji Kopi Makin Harum
Dari dahulu harum dan kenikmatan biji kopi Sulsel telah menyebar ke berbagai Negara. Jumlah Negara tujuan ekspor kini semakin banyak. Kopi memang merupakan komoditas andalan provinsi ini. Bukan hanya dinikmati di dalam negeri tetapi sebarannya pun terus merambah dan memperluas pangsa pasar. Data Dinas Perdagangan Sulsel, ada peningkatan 178 % ekspor biji kopi pada Mei tahun ini dibandingkan pada periode yang sama 2016 lalu (yoy). Jika pada Mei 2016 lalu hanya mampu mengekspor 20.000 ton, maka tahun ini meningkat menjadi 55.760 ton.
Kepala seksi ekspor Dinas Perdagangan Sulsel, Munarti menjelaskan, peningkatan ini terjadi karena terbukanya beberapa Negara tujuan ekspor baru seperti Belgia dan Australia. Ekspor terbesar dikirim ke Belgia dengan total 19.200 ton dan Australia 18.000 ton. “ Adanya disertifikasi Negara tujuan memberi efek positif peningkatan ekspor kopi,” ujar Munarti. Dinas Perdagangan Sulsel bekerja sama dengan para pengekspor akan terus berupaya menambah Negara tujuan.
Ketua Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Sulsel, Sulaiman Andi Leloe mengatakan, Kopi Sulsel memang menjadi salah satu produk andalan dan banyak diincar Negara lain. “ Kita punya cita rasa kopi yang baik. Misalnya jenis Arabika. Itu paling disukai oleh masyarakat luar negeri,” Kata Sulaiman.
Kopi dari Sulsel,merupakan komoditas yang tidak ada matinya. Di dalam negeri juga demikian, terlebih ditunjang dengan tren minum kopi dan semakin menjamurnya kafe serta warung kopi. Sebelum Belgia dan Australia, beberapa Negara yang termasuk menggemari kopi Sulsel adalah Korea Selatan dan Brasil.
Sulaiman berharap, ekspor kopi Sulsel semakin oke. Hal itu akan terwujud dengan adanya sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan petani. Ketiganya punya peran penting untuk menjaga kualitas kopi. “ Kualitas jadi perhatian utama. Pengusaha dan pemerintah harus dukung petani. Bantu pupuk, pendanaan, dan sebagainya agar kualitas kopi kita tetap terjaga,” ujar Sulaiman. Di sulsel setidaknya ada Sembilan Kabupaten sebagai sentra produksi kopi Arabika. Diantaranya Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Timur dan Sinjai.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami