
Detail Berita

Asa Besar Di Pundak Koperasi
Koperasi menjadi harapan besar dalam perkembangan ekonomi nasional maupun daerah. Bahkan diharap menjadi tonggak perkembangan ekonomi kerakyatan. Hal tersebut menjadi harapan besar Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang diungkapkan langsung pada saat membuka Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-70 di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu, 12 Juli.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini kemajuan perekonomian tumbuh semakin baik dan sehat. Juga daya saing investasi dengan Negara lain memiliki peringkat yang baik dan inflasi terjaga. Bahkan kesenjangan ekonomi yang diukur dari gini ratio membaik dengan angka 0,394 persen.
Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama kata Presiden Jokowi, 5,02 persen. “Yang saya lihat memang di Sulsel, khususnya Makassar usaha kecil menengah dan koperasinya bergerak semua,” ujar Jokowi. Menurutnya, itu karena ekspor maupun impor. Di antaranya komoditas mente, perikanan, kopi, dan kakao menunjukkan pengaruh besar. Inilah yang memberikan pengaruh besar ke perekonomian nasional. “Namun kita jangan berpuas karena situasi global masih belum pulih, meski Negara kita masuk ke Negara peringkat ketiga terbaik,” ungkapnya.
Maka dari itu lanjut Jokowi, peran koperasi lah sangat dibutuhkan. Orang nomor satu RI ini mengungkapkan, data yang diperoleh, sumbangan dari koperasi terhadap perekonomian nasional mencapai 3,9 persen. “Namun, hal tersebut belum bias membuat kita berpuas diri. Sebab, di Prancis pengaruh koperasi mencapai 18 persen, Belanda 18 persen, dan Selandia 12 persen. Maka dari itu, pekerjaan besar ada di koperasi,” katanya.
Menurut Jokowi, banyak koperasi yang baik bias dijadikan model dan contoh. Misalnya koperasi Kospin Jasa yang perputarannya mencapai Rp 5 triliun dan Koperasi Sino Giri di Jawa Timur perputarannya Rp 18 triliun. “Contoh ini yang harus di fotocopy ke koperasi yang lain. Ajak koperasi yang lain untuk melihat koperasi seperti ini. Kalau perusahaan swasta bias kenapa tidak dengan koperasi kita,” ucapnya.
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mengutarakan, e-debit koperasi sudah meningkat menjadi 4 persen dibanding tahun 2013-2015 hanya mencapai 1 persen. “Maka dari itu, ada beberapa perbankan dan BUMN, juga perusahaan swasta telah bekerja sama. Jadi tidak ada lagi keraguan untuk mengembangkan koperasi,” bebernya. Reformasi total koperasi dilakukan dengan berorientasi koperasi dan pengembangan koperasi. Langkahnya dengan menghapus koperasi yang betul-betul tidak sehat. “Yang harus dikembangkan yaitu system IT, agar bias menyatu dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan ,” katanya.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopindo), Nurdin Halid menambahkan, saat ini yang lebih dikedepankan adala kualitas. “Jadi bukan hanya banyaknya. Hal ini bias dilihat bahwa saat ini ada penurunan keaktifan. Tadinya 260.000 sekarang 126.000,” ujarnya. Tetapi dari kualitas, lanjut Nurdin, mengalami peningkatan signifikan. Hal ini dilihat dari omzet usaha bertambah dan kesadaran masyarakat untuk berkoperasi sangat tinggi. “Sekarang anggota kita 37 juta orang seluruh Indonesia,” kata Nurdin Halid.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami