Detail Berita

Underpass Simpang Lima Siap Difungsikan

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo secara tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke underpass simpang lima, Senin (12/6). Sidak ini enam hari sebelum difungsikan. Syahrul melihat dari dekat sejauh mana kesiapan jalan tersebut untuk dilalui para pemudik. Kendati belum rampung sepenuhnya, underpass dipastikan sudah bisa difungsikan 18 Juni mendatang.

Berdasarkan pantauan di lokasi, pengaspalan dari arah Makassar masuk ke main tunnel belum sepenuhnya rampung. Pengerjaannya ditarget tuntas tiga hari ke depan.Sementara untuk drainase terowongan sudah terlihat siap salurannya. Kemudian ornamen khas Sulsel, sudah sebagian besar terpasang.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Jalan Metropolitan BBPJN XIII, Amin Hamid mengatakan, untuk pengerjaan maintunnel atau mainroad kini fokus pada pengaspalan. Targetnya tuntas dalam tiga hari. Pemasangan ornamen khas Sulsel, kata Amin, disebutnya juga tetap dikerjakan bersamaan. Tetapi, tambah dia, kemungkinan baru rampung sesudah lebaran Idul Fitri.“Tetapi dinding untuk pemasangan ornamen sudah tertutup semua. Lampu di area terowongan juga sudah terpasang,” bebernya.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo, mengklaim underpass ini menjadi proyek prestisius di KTI. Menjadi proyek jalan pertama di Indonesia Timur dengan jalur terowongan atau bawah tanah. Sekaligus menjadi ikon baru Sulsel. Dia meminta 18 Juni sesuai target sudah open traffic. “Sulsel sudah ada flyover. Kemudian elevated road. Ini artinya transportasi makin modern. Dan ini menjadi solusi bottle neck yang selalu terjadi di kawasan simpang lima dalam lima tahun terakhir,” terangnya.

Syahrul juga sempat meminta agar ada tiang underpass yang dibiarkan alami. “Saya minta tujuh tiang jangan ditutup ornamen. Dibiarkan saja agar terlihat lebih cantik dan natural. Dipoles saja sedikit agar terlihat seperti pilar-pilar benteng,”sarannya. Usai meninjau underpass, Syahrul sempat melakukan kunjungan ke kompleks pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) bagi PNS Pemprov Sulsel di wilayah Baddoka.

Sebanyak 114 unit rampung dan siap ditempati. Tinggal beberapa bagian yang harus diselesaikan. Diperkirakan usai lebaran, rusunawa tersebut sudah bisa digunakan. Harga sewa perbulan untuk setiap unit sebesar Rp200ribu. Gubernur sempat mempertanyakan kenapa rusunawa yang baru dibangun agak kurang kualitasnya dibanding yang telah terbangun sebelumnya. Kepada pelaksana kegiatan, Syahrul meminta agar finishingnya dipercantik sehingga lebih terlihat mempesona.