Detail Berita

UMKM BELUM BERANI INVESTASI DI PASAR MODAL

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) punya peluang besar untuk masuk ke pasar modal, hanya saja, masih banyak yang belum memberanikan diri untuk berinvestasi.

Ketua Umum Association Business Development Service Indonesia (ABD-SI) Korwil Sulsel, Salman Sahmad, mengatakan persepsi selama ini dikalangan pelaku UMKM bahwa berinvestasi dipasar modal adalah wilayah perusahaan besar yang segmentasinya menengah ke atas.

Sehingga, selanjutnya, belum ada pelaku UMKM yang mencoba berinvestasi di pasar modal. “Ini pentingnya edukasi mendalam bagi para pelaku UMKM terkait apa dan bagaimana untuk berinvestasi di pasar modal,” usulnya.

Menurutnya, pasar modal sebagai pilihan investasi memang tengah diminati. Hal ini bisa menjadi salah satu instrument bagi para pelaku UMKM menjadi sumber ekonomi lain. Itu agar mampu memacu dan mendongkrak modal produksi bisnis utama.

“Informasi yang beredar diluar, untuk masuk ke pasar modal butuh dana besar, tentu sulit kalua demikian,” ujarnya.

Akan tetapi, lanjutnya, ada beberapa UMKM dengan bisnis yang telah stabil. Kalua modal untuk memulai Rp. 10 juta – 20 juta, itu bukan lagi masalah, sisa diedukasi saja agar mereka paham.

Ketua Asosiasi IUMKM Akumandiri Sulsel, Bachtiar Baso menambahkan, investasi di pasar modal sebernarnya menarik digarap oleh pelaku UMKM, hanya saja, pelaku UMKM itu perlu jaminan.

‘Memang ada banyak pelaku UMKM dengan kondisi bisnis yang telah stabil dan bisa berinvestasi di pasar modal. Tetapi selama ini bergelut di sector real jadi mereka tak paham. Disamping itu, jaminan keuntungan juga tidak pasti,” urainya.

Nemun, terpenting memberi edukasi lebih karena pelaku UMKM didaerah-daerah, mendengar kata saham saja, namun tak paham sehingga proses pencerdasan itu penting.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Higan, mengatakan, peminat pasar modal mulai terus berkembang dan investornya pun bertambah.

“Tahun lalu, total investor sekitar 535 ribu, naik 23  persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 430 ribu,” sebutnya.

Dia menjelaskan, berpartisipasi dipasar modal adalah salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan. Apalagi sekarang, siapapun bisa terlibat, baik pengusaha, pelaku UMKM, bahkan mahasiswa.

“Karenatidak butuh modal besar untuk bertransaksi dibursa Rp. 100 ribu pun cukup,” tambahnya.