
Detail Berita

Taspen Investasi Infrastruktur Rp 4 Triliun
Perusahaan pengelola dana pension PT Taspen (Persero) saat ini mengelola dana yang cukup besar. Totalnya mencapai Rp 170 Triliun. Jumlah tersebut terbagi atas dana tabungan hari tua Rp 75 Triliun. Direktur investasi PT Taspen, Iman Firmansyah mengatakan, pihaknya tertarik berinvestasi ke sektor infrastruktur karena potensi keuntungannya cukup besar.
Perusahaan pelat merah ini pun berencana menambah total investasi di infrastruktur dari dua persen atau sekitar 1,9 Triliun rupiah menjadi 4 persen atau sekitar 4 triliun rupiah pada akhir 2017. Menurut Iman, investasi langsung di sektor infrastruktur telah diatur dan diperbolehkan oleh regulasi pengelolaan dana pensiun.
“ Sesuai dengan aturannya, kami diperkenankan bisa investasi langsung maksimum 10 persen,” kata Imam melalui keterangan tertulisnya. Selain jalan tol, Taspen juga mengincar sektor properti. Sementara itu, Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro mengatakan, untuk inovasi investasi lebih menitikberatkan pada penempatan portofolio yang memberi imbal hasil (yield) lebih baik dengan pengelolaan resiko yang lebih terukur.
“ Kami akan mengurangi porsi penempatan dana di deposito bank seiring dengan semakin menurunnya tingkat bunga,” kata Iqbal. Selanjutnya, dana yang semula di deposito sekitar 25 persen dari total portofolio akan diredistribusi ke surat utang Negara (SUN) dan reksadana, sehingga porsinya hanya sekitar 15 persen. Artinya, penempatan pada SUN dan reksadana meningkat 10 persen yang bersumber dari pengalihan di deposito.
Selain redistribusi portofolio, perusahaan ini juga sedang menyelesaikan valuasi dan finalisasi untuk membangun tower menara Taspen yang sebelumnya bernama gedung Artha Loka. Rencana pembangunan tersebut seiring dengan selesainya masalah hukum status properti tersebut dan kini sertifikatnya diterbitkan atas nama PT Taspen. “ Kami akan membangun gedung office building (Perkantoran) di lokasi yang sangat strategis ini,” lanjutnya.
Pembangunan tower tersebut, jelas Iqbal merupakan salah satu strategi untuk mengoptimalkan asset yang dimiliki perseroan. Tujuannya agar memberikan tambahan pendapatan yang signifikan. Berdasarkan evaluasi sementara, properti yang terletak di pusat Jalan Sudirman Jakarta itu nilainya sekitar Rp 2,3 Triliun. Terdiri atas gedung sekira Rp 99 Miliar dan tanah senilai Rp 2,2 Triliun.
Recent Post

Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani Memberikan Sambutan...
15 Oktober 2025
Asrul Sani mengikuti Rapat Ent...
15 Oktober 2025
DPMPTSP, MERCURE, Dekranasda K...
01 Oktober 2025
Kunker DPRD Sinjai...
11 September 2025
Sosialisasi PP 28 Tahun 2025 y...
15 Agustus 2025
Asrul Sani menjadi Narasumber ...
12 Agustus 2025
Butuh Bantuan?
Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?
Hubungi Kami