Jl. Bougenville No.5, Masale Kota Makassar (0411) 441077 dpmptsp@sulselprov.go.id
img
Berita

Detail Berita

img

Sulsel Kebanjiran Investor

Hongkong menjadi Negara yang memiliki nilai investasi cukup besar di Sulsel, setelah British Virgin Islands. Nilai investasi Hongkong di Sulsel selama tiga bulan pertama 2017 mencapai USD47 juta lebih atau senilai Rp625 Miliar lebih (kurs Rp 13.300). British Virgin Islands sendiri yang hanya memiliki dua proyek mampu mencatatkan diri sebagai Negara yang nilai investasinya paling besar, yakni USD 76 juta lebih atau setara lebih dari Rp 1 Triliun.

Kemudian Australia, selama triwulan pertama lalu mencatat nilai investasi sebesar US$42 juta atau Rp558,6 Miliar, dengan jumlah dua proyek. Posisi keempat ada Singapura, dengan jumlah 15 proyek dan mampu mencatat nilai investasi sebesar USD 15 juta lebih atau sekitar Rp 199,5 Miliar. Kanada menjadi Negara terbesar kelima yang nilai investasinya tercatat USD 13 juta lebih atau setara Rp 172,9 Miliar lebih, dengan total satu proyek.

Total nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Sulsel selama triwulan pertama 2017, nilainya memang cukup besar yakni senilai Rp 2,6 Triliun. Meningkat drastis disbanding periode sama 2016 yang hanya Rp 1,3 Triliun. Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Investasi, Dinas Penanaman Modal Daerah (DPMD) Prov Sulsel, Indiani Ismu, nilai realisasi investasi triwulan pertama memang didominasi dari PMA.

Tingginya pertumbuhan sektor investasi selama awal tahun, salah satunya karena terdapat beberapa perusahaan yang melakukan penambahan mesin operasional. “ Kenaikan realisasi investasi kita cukup besar dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Tren kenaikan ini karena beberapa perusahaan mulai menambah investasi dengan penambahan mesin,” jelasnya.

Berdasarkan data DPMD Sulsel, realisasi investasi PMA menurut kabupaten/kota,terbanyak di Kabupaten Jeneponto, dengan jumlah tiga proyek dan nilai investasi USD 75,9 juta. Kemudian, Sidrap dengan jumlah proyek 4, dan nilai investasi USD 30,1 juta. Menyusul Luwu, dengan jumlah 3 proyek, dan nilai investasi USD 24,6 juta.

Selanjutnya Wajo, dengan jumlah 2 proyek, dan nilai investasi USD 19 juta lebih serta Luwu Timur dengan jumlah 4 proyek, dan nilai investasi USD 15,7 juta. Menurut Indi, sektor yang dominan untuk PMA yakni, listrik, gas dan air-pertambangan-industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi. Lalu industry makanan-perumahan, kawasan industry dan perkantoran-industri mineral non logam-peternakan serta industry logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik.

Tingginya realisasi investasi di awal tahun, juga tidak terlepas dari penerapan kemudahan perizinan yang diperuntukkan kepada para investor. Kepala DPMD Sulsel, A.M.Yamin menegaskan, tren peningkatan nilai realisasi investasi diawal tahun, membuatnya optimis menatap tahun ini. Pihaknya bahkan mengaku yakin target nilai investasi sekitar Rp 9 Triliun bisa dicapai sampai akhir tahun.         “Tentu kami optimis bisa sampai target. Kita akan berupaya maksimal, selain masalah layanan dan koordinasi, kami juga akan tingkatkan promosi, baik nasional maupun internasional,” katanya.

img

Butuh Bantuan?

Memiliki pertanyaan mengenai terkait detail Perizinan di Sulawesi Selatan ?

Hubungi Kami
"SELAMAT DATANG"  Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Sulawesi Selatan,  Jam Pelayanan Perizinan :  Hari  Senin sampai dengan Kamis Pukul 08:00 WITA  d/d 16.00 WITA  dan Hari Jum\'at Pukul 09:00 s/d 15:30 Wita, DPMPTSP  dengan alamat "Jalan Bougenville No.5 Makassar".  CP. dan email :  dpmptsp.provss@gmail.com, disar676@gmail.com, Ekaprasetya1708@gmail.com, Nirmalasarihaya @gmail.com
docx file PDF