Detail Berita

Sulawesi Diminta Konsentrasi ke Nikel

Tenaga ahli Kementrian Perindustrian, Raden Sukhyar, berpendapat bahwa nikel di Sulawesi termasuk kualitas terbaik di dunia. Nikel Sulawesi bahkan lebih baik disbanding yang dihasilkan oleh Australia dan Negara lainnya. Syukar menegaskan potensi nikel ini sangat besar dan bisa di dorong untuk dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan kawasan industry di Sulawesi termasuk Sulsel.

“ Kelebihan Sulawesi dalam hal nikel harus dimanfaatkan. Sulawesi dapat dijadikan klaster industri berbasis nikel,” ujar Sukhyar. Pada seminar pengembangan industri berbasis smelter dan stainless steel di Universitas Hasanuddin Makassar. Syukar menilai, pembangunan industri perlu di dukung dengan tersedianya sumber daya seperti nikel. Ia pun mendorong kawasan ekonomi di setiap wilayah atau pulau memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar industri untuk mendukung kemajuan kawasan industri tersebut.

“ Jika kita ingin majukan Kawasan Timur Indonesia, maka nikel bisa dimanfaatkan. Disini (Sulawesi) surganya nikel,” nilainya. Terkait Kawasan Industri Bantaeng, Sukhyar menilai juga bisa dibangun industri dengan berbasis nikel. Hanya saja ia mengaku belum mengetahui perkembangan lebih lanjut soal Kawasan Industri bantaeng ini.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementrian Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, I Gusti Suryawirawan mengatakan, di KTI sendiri, memang fokus pada pembangunan industri berbasis smelter, khususnya berbasis biji nikel dan stainless steel.

Sejak pemberlakukan UU Nomor 4 tahun 2009, lanjut Suryawirawan, industri berbasis smelter telah berkembang dengan cukup baik. “  Kami mencatat, sekarang sudah ada 32 proyek smelter yang tumbuh dengan perkiraan nilai investasi sebesar USD 18 miliar dan menyerap 28 ribu tenaga kerja,” tutur Suryawirawan.