Detail Berita

Singapura Paling Suka Kepiting Sulsel

Komoditas kepiting bakau sulsel terus menunjukkan prospek cerah. Pertumbuhannya cukup positif. Singapura menjadi negara ekspor terbesarnya. Periode januari – September tahun ini, total Sulsel telah mengekspor sebanyak 190.988 ton. Kepala Seksi Data dan Informasi Balai besar Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Sulsel, Muh Irfan Rais mengatakan permitaan pasar terhadap komoditas tersebut terus meningkat.

Ia merincikan, triwulan I sebesar 65,391 ton, triwulan II 65,179 ton, dan triwulan III 60,417 ton, Nilainya USD2,4 juta atau Rp31 miliar.“Dengan ekspor terbesar di Singapura 40,27 persen. Disusul China 28,55 persen, Malaysia 27,33 persen dan Hongkong 3,85 persen, “ungkapnya, Selasa, 14 November. Kata Irfan, kepiting di Sulsel mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Disamping dagingnya yang segar dan gurih. Makanya, negara negara tetangga termasuk Malaysia lebih suka mengimpor kepiting di Sulsel.

Ia melanjutkan, angka 190,988 ton tahun ini meningkat 29,19 persen dari tahun lalu. Ekspor tahun lalu pada periode yang sama hanya sebesar 187,834 ton. “Perkembangannya mangtidaksignifikasikan, namun cukup cerah dalam meningkatkan taraf kehidupan nelayan kita. Terlebih dengan permitaan pasar yang terus meningkat, tentu efeknya juga positif pada nelayan kita,”jelasnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Sulkaf S Latief sebelumnya mengatakan, Kepiting Bakau di Sulsel punya potensi. Hanya saja, produksi kepiting di Sulsel masih bergantung pada penangkapan alam. Katanya, budidaya kepiting masih sebatas pembesaran. Pihaknya saat ini tengah memacu produksi peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar.“Kita melakukan restocking dan menjaga sumber daya alam terkhususnya mengrove untuk meningkatkan produksi kepiting,”pungkasnya.