Detail Berita

Membangun Potensi Ekspor UMKM

Komoditas di Sulsel dominan diekspor dalam bentuk mentah. Antara lain rumput laut, kakao dan kopi. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel, Bapak Syamsul Alam Ibrahim mengatakan saat ini pihaknya fokus pada pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Caranya, dengan meningkatkan kualitas produksi, memberi pelatihan hingga memfasilitasi akses modal melalui KUR. Lalu, sampai pada cara memasarkannya melalui online maupun ritel modern.

Khusus rumpuit laut, kata Syamsul Alam, banyak produk yang bisa dihasilkan dari komoditas ini, ketika diolah. Selain bisa menjadi produk makanan, juga alat kecantikan. Hanya saja, selama ini ekspor rumput laut Sulsel hanya dalam bentuk mentah, belum ada yang diekspor langsung dan dalam jumlah banyak. Kalaupun sudah ada yang diekspor, itu dikirim melalui Surabaya.

Kendala selama ini adalah keterbatasan SDM dan modal, apalagi semua mesin-mesinnya harus dibeli. Sementara, kemampuan para pelaku UMKM terbatas. Olehnya, mereka di kelompokkan membentuk asosiasi, lalu terbentuk sentra produk rumput laut, termasuk komoditas lainnya seperti kopi. “ Kenapa ada asosiasi, agar produknya massal. Jumlah dan kualitas bagus. Terpenting berkelanjutan,” jelasnya.

Sekjen Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia, Arman Arfah mengatakan Pemprov memang harus membuat kebijakan peningkatan pengembangan industri olahan, sehingga produk yang dikirim keluar bukan lagi dalam bentuk material. “ Untuk rumput laut, potensi Sulsel sangat besar. Hanya saja, kendala selama ini ada pada aspek kualitas. Standar mutu yang belum terjaga, apalagi belum bicara olahan. Belum ada standar mutu yang baku soal kualitas rumput laut,” jelasnya.

Olehnya, ia menyarankan agar untuk menghadirkan standard mutu rumput laut, intervensi harus dari Negara. Sebab, jika tidak diseragamkan standard kualitasnya maka akan hancur produk ini. Petani rumput laut akan jalan sendiri-sendiri tanpa memperhatikan standard yang ada.