Detail Berita

Lada Luwu Timur Sasar Eropa

Pasar melirik potensi komoditas lada di Kabupaten Luwu Timur. Tidak sebatas di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Salah satunya Eropa. Pengekspor dari PT Pelangi Cahaya Mustika Divisi Agro Syariah, Sainab Husain mengatakan potensi bisnis pasar ekspor lada ramah lingkungan alias non pestisida sangat besar khususnya di pasar Eropa.

“ Jadi, lada yang non pestisida kualitasnya baik dapat diterima oleh pasar Eropa dan permintaan saat ini terbuka,” ujar Sainab dalam diskusi membuka pasar ekspor lada melalui Budidaya Pertanian Ramah Lingkungan di Bukit Agro Tabarano.

Tidak sebatas pengekspor, kegiatan ini juga menghadirkan sejumlah pembicara. Diantaranya dari balai penelitian tanaman rempah dan obat, badan penelitian dan pengembangan pertanian kementrian pertanian, perwakilan The Institute Arotop Food & Environment Jerman, pengurus asosiasi petani lada (APLI) Luwu Timur, pengurus masyarakat organik  (AKAR)  Luwu Timur, dan PT Vale Indonesia Tbk.

Sainab berujar, saat ini pihaknyalah memperkenalkan Branding Sorowako Pepper ke pasar Eropa. Pihaknya pun berharap, lada non pestisida dari Luwu Timur dapat bersaing dan memiliki brand image. Indonesia saat ini memang menjadi salah satu Negara penghasil lada terbesar dunia. Namun, hingga saat ini hanya mampu memasok rata-rata sekitar 20-30 persen kebutuhan lada dunia. Lada dari Luwu pun diharap bisa mengangkat pasokan ke depan.

“ Dengan produk bebas pestisida semoga komoditas Luwu Timur ini bisa bersaing di pasar dunia,” harapnya. Iris Cordero dari The Institute Arotop Food & Environment Jerman, mengatakan menjaga kualitas produk itu menjadi hal wajib. “ Sorowako Pepper memiliki kualitas yang baik, tinggal menjaga agar residu racun akibat pola budidaya menggunakan pestisida bisa dinihilkan,” katanya.