Detail Berita

Kredit Investasi Turun 3,23%

Penyaluran kredit oleh perbankan di Sulawesi Selatan cukup menggembirakan. Posisi Kredit yang disalurkan perbankan di Sulsel pada Januari 2017 tercatat Rp. 102,64 triliun, tumbuh 9,74% (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan nasional 8,17% (yoy). Tapi, pada kredit investasi justru terkontraksi alias turun 3,23 persen disbanding periode yang sama tahun lalu (YoY).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, merincikan, pertumbuhan kredit tertinggi dicatat oleh kredit konsumsi sebesar 15,67% (yoy), diikuti kredit modal kerja yang tumbuh 10,93% (yoy).

Sementara itu, kredit investasi mengalami kontraksi -3,23% (yoy) terutama disebabkan oleh penurunan kredit investasi pada lapangan usaha kontruksi (-44, 1 5 0/0, yoy) khususnya Konstruksi Perumahan Menengah, Besar, Mewah.

“Ini karena investasi masih di dorong oleh modal sendiri. Biasanya nasabah melunasi utangnya” ungkapnya. Lanjut Wiwiek, olehnya bank sentral baru mendorong perbankan dalam pengucuran kredit investasi agar realisasi kredit tidak terkonsentrasi pada sector konsumsi saja.

Adapun, berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan kredit tertinggi tercatat pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan social (47,16% yoy), diikuti lapangan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan (42,27%, yoy) dan lapangan usaha perikanan (34,12%, yoy).

Lapangan usaha yang memiliki porsi kredit terbesar adalah perdagangan besar dan eceran (27,79%), diikuti industri pengolahan (7,33%) dan konstruksi (5,91%). Berdasarkan lokasi, penyaluran kredit masih terpusat di Kota Makassar dengan porsi mencapai 65,51 % diikuti Kota Parepare dan Kota Palopo masing-masing 4,93% dan 3,34%.

Posisi pembiayaan perbankan syariah di Sulsel pada Januari 2017 tercatat Rp.5,85 triliun, tumbuh 2,96% (yoy). Pertumbuhan pembiayaan tertinggi dicatat oleh pembiayaan konsumsi.