Detail Berita

Kabupaten Luwu Timur Butuh Investor

Potensi sumber daya alam Luwu Timur (Lutim) cukup melimpah. Untuk memajukan daerahnya, Pemkab membutuhkan sentuhan investor. Terutama untuk bidang energy dan perkebunan.

Saat ini, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Luwu Timur terus dilirik investor. Saat ini, sedah ada empat investor tengah melakukan uji kelayakan untuk pembangunan PLTA.

Rencannya, lokasi pembangunannya di Sungai Kalaena, akan dibangun PLTA Kalaena I, II, dan III. Statusnya sudah mendapat pinjam pakai kawasan hutan. PLTA tersebut nani berkapasitas 2x52 MW.

PLTA yang sudah ada di Luwu Timur saat ini adalah PLTA di Sungai Larona telah dibangun PT Vale, 1979 silam. Kapasitasnya 165 Mega Watt (MW).

Kemudian, PLTA di Sungai Balambano berkapasitas 110 MW. PLTA di Sungai Karebbe berkapasitas 90 MW. Total keseluruhan 365 MW.

Selain itu, ada pula PLTA yang dibangun PT Anoa Hydro Power berkapasitas 2x1,5 MW. Bupati Lutim, Thorig Husler mengatakan salah satu potensi yang ada di Pemkab Lutim adalah bidang energy, dan potensi itu masih sangat besar.

“Kita punya 14 sungai yang berpotensi menjadi pembangkit listrik,” ungkapnya dalam Lutim Investment Gathering di Grand Clarion and Convention Centre, Rabu 13 Desember.

Selain di bidang energy, Lutim juga punya potensi di sektor perkebunan. Luas lahan kelapa sawitnya 18.485 hektare. Produksinya rata-rata 242.702 ton tiap tahun. Ia mengaku Pemkab Lutim masih butuh investasi untuk industry kelapa sawit. Dua pabrik kelapa sawit yang ada, itu masih minim.

“Kami butuh lagi dua pabrik. Antreannya hingga lima hari baru masuk ke pabrik. Akhirnya, harga turun,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Lutim juga dikenal salah satu penghasil lada terbaik di Indonesia. Luas lahannya 5.544 hektare dengan produksi 3.819 ton tiap tahun.