Berita

Detail Berita

Ekspor Sulsel meningkat Nikel tetap jadi andalan

Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan Sulawesi Selatan pada Maret 2019 tercatat mencapai 88,83 juta dolar AS.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 32,84 persen bila dibandingkan nilai ekspor bulan Februari 2019 yang mencapai 66,87 juta dolar AS.

"Berbeda dengan itu, capaian Maret 2019 tercatat mengalami penurunan sebesar 3,32 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 91,88 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan, Yos Rusdiansyah dalam keterangan pers di kantornya,

Yos menjelaskan, lima komoditas utama yang diekspor pada Maret 2019 yaitu nikel, biji-bijian berminyak dan tanaman obat, kakao/coklat, besi dan baja serta lak, getah dan damar dengan distribusi persentase masing-masing sebesar 55,89
persen, 13,62 persen, 7,14 persen, 5,40 persen dan 5,11 persen.

"Seperti sebelumnya, nikel masih tetap menjadi penyumbang nilai ekspor terbesar. Pada bulan Maret nilai ekspor nikel mencapai 49,65 juta dolar AS, disusul kelompok komoditas biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar 12,09 juta dolar AS," ungkapnya.

Lanjut Yos, sebagian besar ekspor pada Maret 2019 ditujukan ke Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan Korea Selatan dengan proporsi masing-masing 58,19 persen, 26,56 persen, 5,49 persen, dan 2,55 persen.

"Jepang dan Tiongkok masih menjadi negara dengan tujuan ekspor terbesar kita. Sisanya kita ekspor ke Malaysia, Australia, Korea Selatan, Vietnam, dan Amerika Serikat," terangnya.

Sementara berdasarkan pelabuhan muatnya, ekspor terbesar pada Maret dikirim melalui Pelabuhan Malili dengan nilai 49,65 juta dolar AS atau 55,89 persen, disusul pelabuhan Makssar dengan nilai 26,88 juta dolar AS.

"Selain kedua pelabuhan itu, Sulsel juga ekspor dari pelabuhan Parepare, Palopo, Biringkassi Pangkep, Balantang Malili, dan beberapa pelabuhan lainnya," pungkasnya