Detail Berita

Butuh Rp 1 T Dari Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menantang Pemerintah daerah (Pemda) menerbitkan obligasi. Sulsel berpotensi, lantaran laporan keuangannya terbaik. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, dana obligasi ini untuk mengurangi ketergantungan dana pemerintah pusat serta pembiayaan perbankan.

Nurhaida menjelaskan, pembangunan infrastruktur perlu dipacu lagi, namun membutuhkan dana besar. Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar dinilai sangat berpotensi. “ Kami berharap Sulsel jadi pionir dalam penerbitan obligasi daerah. “ ujar Nurhaida, Saat sosialisasi Pasar Modal di Furpoints by Sheraton Makassar,Selasa 11 April 2017.

Namun Nurhaida mengakui, selama ini ada beberapa regulasi yang menjadi kendala penerbitan obligasi daerah. Salah satunya terkait audit. Regulasi pasar modal mengharuskan audit laporan keuangan dilakukan oleh auditor publik terdaftar. Sementara keuangan pemda diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“ Tapi saat ini sudah bisa, ada beberapa penyederhanaan regulasi telah dikeluarkan,” ujarnya. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengaku saat ini pemprov Sulsel butuh dana hingga Rp 1 Triliun untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Beliau mengatakan pembiayaan berbasis pasar modal merupakan penawaran menarik, sebab tujuannya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah.

“ Ini tawaran menarik, Sulsel butuh anggaran besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” kuncinya. Menurut beliau, Pemda saat ini sedang mendorong hilirisasi pertanian. Untuk bisa menstimulasi investasi di sektor ini, tentu infrastruktur harus dibangun.