Detail Berita

Buka Peluang Untuk Investor Bandeng

Pemprov Sulsel menaikkan trget produksi bandeng tahun ini. Volumenya mencapai 192.660 ton disbanding tahun lalu 154.140 ton. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel,Sulkaf S Latief mengatakan, pihaknya membuka pintu lebar-lebar bagi investor hatchery. Apalagi tempat pembenihan bandeng di Sulsel sisa satu yang aktif. “ Bisnis bandeng bagi investor terbuka sekali untuk hatchery. Pasarnya besar di Sulsel,” kata Sulkaf.

Sulkaf mengakui, kekurangan hatchery berdampak besar pada produksi bandeng. Kini hanya mengandalkan hatchery yang ada di Barru. “ Selebihnya kita ambil nener berasal dari Bali. Kadang kualitasnya juga kurang,” tutur Sulkaf. Asal tahu saja, realisasi produksi bandeng pada 2016 lalu hanya 127.434 ton dengan nilai Rp 1,9 triliun. Kendati tidak capai target, pihaknya tetap berupaya meningkatkan produktivitas.

“ Penerapannya melalui teknologi penggelondongan yang lebih baik. Sehingga pembesaran bisa lebih cepat. Selain itu, pemprov juga memberi bantuan benih nener bagi pembudi daya,” tuturnya. Selain dikonsumsi dalam provinsi, kata Sulkaf, belakangan pengiriman bandeng segar dan bandeng tanpa duri makin meningkat ke Jawa. Khususnya Jakarta dan Surabaya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel, Indiani Ismu, mengatakan Susel adalah daerah yang begitu potensial. Apalagi terkait hasil bumi dan laut. “ Bukan hanya investor asing, idealnya investor lokal pun itu berlomba-lomba untuk memaksimalkan potensi bisnis yang ada,” bebernya. Indiani mengatakan pihaknya akan memberikan kemudahan kepada investor lokal maupun asing agar investasi di Sulsel makin menggeliat.